TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHOH - Pengalaman menaiki bus yang masuk kategori tak layak pernah dialami Feiliang Ferida Katuuk, saat melakukan perjalanan dari daerah Tomohon.
"Saya kaget ketika duduk di kursi belakang, kaki saya tiba-tiba terkena percikan air, saya bingung dari mana datangnya air ini. Ketika menengok ke bagian bawah mobil saya terperangah melihat ada lubang besar yang timbul akibat dimakan karat," ujarnya ketika diwawancarai di Hotel Grand Kawanua, Selasa (17/11).
Ia yang ketakutan tidak bisa berbuat banyak selain hanya bisa meminta sang kenek untuk mengamankan lubang tersebut agar tidak lagi kena air.
"Saya takut nanti kursinya runtuh dan jatuh ke bawah, namun mereka mengatakan bahwa masih aman dan hanya ditutupi dengan kardus tua agar air dari jalan aspal yang terlindas ban tidak muncrat ke dalam," ujarnya.
Selain hal tersebut ia juga tidak bisa istirahat dalam mobil sebagai ketika berbelok di tikungan mobil mengeluarkan bunyi seperti ban mau copot dari penahannya.
"Rasanya seperti mau putus nafas ketika bunyi itu terdengar, apalagi kalau kendaraannya melaju dengan kecepatan tinggi. Saya melihat kendaraannya hanya indah dari catnya saja, tapi mobilnya sudah tua dan beresiko terjadinya kecelakaan,"ujarnya.
Gadis cantik kelahiran Kolongan 24 Februari 1996 ini mengatakan, petugas harus memeriksa kembali masa berkala kendaraan dan jangan sembarangan mengeluarkan kir.
"Jangan sampai akibat ketidaktelitian dan terkesan tidak ambil pusing, membebaskan kendaraan berkeliaran tanpa standard kelayakan. Kita juga harus melihat pentingnya keselamatan manusia ketika berkendara," pungkas mahasiswi Akademi Keperawatan Baramuli Minahasa ini. (Tribun Manado/Felix Tendeken)