BPMS GMIM Susun Renstra Empat Tahun Kedepan

Penulis: Christian_Wayongkere
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPMS GMIM melalui Tim rencana strategis (renstra) menggelar diskusi isu-isu strategis dalam rangka penyusunan renstra GMIM 2014-2018 .

Laporan wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO 
- Badan pekerja majelis sinode (BPMS) GMIM melalui Tim rencana strategis (renstra) menggelar diskusi isu-isu strategis dalam rangka penyusunan renstra GMIM 2014-2018 di Gold Room Hotel Fermosa Manado, Jumat (21/6).


"Makna dari pelaksanaan diskusi ini untuk mewujudkan visi yang akan dijalani 5 tahun kedepan. Apa itu Renstra adalah proses perangkat pendukung dan tujuan akhir yang dicapai melalui prioritas apa yang dilakukan dengan sumber daya dan sumber dana didalamnya," kata Ketua tim Renstra Pnt Asiano Gemmy Kawatu. Menurutnya renstra merupakan masa depan bagi GMIM, mengenai apa yang akan kita tuju dalam 4 tahun kedepan, sehingga untuk mencapai renstra ada juga management strategi dalam rangka renstra.

"Management stragetgi dalam renstra mesti mengalisis dari aspek politik, sosial dan teknologi. Dengan ada keduanya dapat merumuskan meski baru tentatif apakah renstra akan menghasilkan prestasi yang baik pada 4 tahun kedepan hingga gereja bisa mencapai 100 tahun," tandasnya. Terpisah wakil gubenur Sulut Djouhari Kansil dalam mewakili pemerintah Provinsi Sulut dalam sambutannya pada pelaksanaan diskusi kemarin memberi contoh tokoh-tokoh dalam alkitab yang memiliki karekter yang patut dikembangkan dimasa yang akan datang. "Pertama Musa, Paulus yang kedasyatannya memiliki mimpi yang besar visioner selanjutnya Daniel karakternya kehidupan dan kekuatan karena doa dan bekerja, Ayub karekternya kebahagiaan dalam penderitaan, maria sikap yang menghamba, Stevanus memiliki karakter pemberani dari Tuhan dan Nuh memiliki karakter melangkah karena iman," kata Kansil.

Selaku pemerintah Provinsi Sulut dalam pelaksanaan diskusi Isu-Isu Strategis Dalam Rangka Penyusunan Renstra GMIM 2014-2018 sangat berkaitan  dengan pertumbuhan ekonomi Sulut tinggi yang mana sumbangsihnya dari perdagangan, hotel dan restoran. "Nah pekerjaan rumah kita adalah di sektor pertanian dan perkebunan yang potensi tersebut sangat besar di daerah kita. Melalu GMIMyang memiliki aset luar biasa dibidang pertanian bisa menumbuh kembankan lagi sektor tersebut," tuturnya sembari menambahkan jika itu bisa dilakukan pelayanan GMIM di usai 100 tahun kedepan akan menuju Sulut sebagai pertumbuhan ekonomi di Asia Pasific. "Bulan September hingg Desember tahun ini akan dilakukan pembangunan waduk di Kuil Kawongkoan dan Sawah, jalan tol Manado, Minut Bitung, KEK dan Hub Port," urainya.


Untuk itulah selaku pemerintah Provinsi Sulut menitipkan melalui GMIM rencana tersebut bisa disosialisasikan kepada jemaat karena manfaatnya sangat luar biasa. "Aliran air yang baguis untuk pertanian, air minum disejumlah daerah hingga 25 tahun kedepan, kalau krisis air ada itu waduk untuk memenuhi pasokan air di beberapa daerah, tenaga listrik juga ada dan menjaga air mengalir ke Manado," kata dia.

Khusus untuk pembeasan lahan pembangunan tol Manado, Minut Bitung Kansil mengingatkan kepada jemaat GMIM yang ada agar mewaspadai calo-calo tanah, ingatkan kepada warga GMIM agar jangan sampai ada pemborongan yang merugikan warga GMIM. "Masyarakat terima sedikit dia yang beli terima yang besar untuk kepentingan sendiri," tandasnya. Pelaksanaan diskusi sendiri dilanjutkan dengan ruang tanya jawab dari berbagai peserta yang hadir seperti akademisi, pejabat hingga para pendeta

Berita Terkini