PSSI

Nilmaizar akan Maksimalkan Raphael Maitimo Jadi Bek Sayap

Editor: Andrew_Pattymahu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Pemain naturalisasi asal Belanda, Raphael Guilermo Maitimo

Pelatih Tim Nasional sepak bola Indonesia, Nilmaizar, mencoba memaksimalkan potensi Raphael Guilermo Eduardo Maitimo sebagai bek sayap kanan. Kemarin (15/1/2013) sore, Raphael tiba di Jakarta dan langsung bertolak ke Medan, Sumatera Utara, untuk mengikuti pelatnas Indonesia Pra Piala Asia 2015.

Raphael mengisi pos tersebut pada putaran final Piala AFF 2012, Malaysia. Selain bek sayap, Raphael sempat dicoba sebagai bek tengah hingga gelandang sayap.

"Raphael merupakan contoh pesepak bola yang cinta kepada negaranya. Ia punya karakter dan kemampuan fisik untuk bersaing dengan pemain lain," kata Nilmaizar, Selasa (15/1/2013) sore. "Untuk Piala Asia, sepertinya akan dimantapkan untuk mengisi pos yang sama (bek sayap). Tetapi semua terpulang kepada kebutuhan tim nanti. Yang jelas, saya melihat dia selalu berusaha memberikan seluruh kemampuan terbaik ketika diturunkan," tambahnya.

Terkait uji coba, Nilmaizar memastikan timnas hanya menjalani satu uji coba melawan klub lokal Pro Duta, 19 Januari. Hingga kemarin, dari 56 nama baru 27 yang mengikuti pelatnas. Kecuali Raphael, ke-26 pemain mengikuti tes fisik dan kesehatan yang diawasi dokter timnas, Syarief Alwi Marupey, Senin (14/1/2013).

Taufik, Andik, dan Mario tercatat memiliki volume maksimal oksigen Vo2 Max tertinggi yakni 57. VO2 Max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.

Tes untuk mengukur kondisi fisik pemain itu meliputi agility (kelincahan), speed (kecepatan), endurance (daya tahan), power (kekuatan) dan flexibility (kelenturan). "Terendah itu Endra Prasetya, Wahyu Wijiastanto, Liswanto, dan Yorgen Wayega. Vo2 Max mereka hanya 50. Semua ini akan dikomunikasikan dengan tim pelatih untuk menentukan program yang sesuai. Semua masih memungkinkan untuk melanjutkan pelatnas. Jadi tidak ada yang dicoret atau dipulangkan," tutur Syarief.

Berita Terkini