Laporan Wartawan Tribun Gorontalo Budi Susilo
TRIBUNMANADO,
GORONTALO - Berbagai organisasi profesi wartawan di Gorontalo
menyayangkan adanya praktek keharusan pekerja pers merangkap sebagai
tenaga marketing pencari iklan media masa.
Satu di antara,
Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, Verryanto
Majowa, menegaskan, secara etika, jelas hal tersebut melanggar dan
sangat rawan meruntuhkan profesionalisme dan independensi jurnalis.
"Bagi jurnalis itu, landasan moral dan etika profesi sangat penting," ujarnya kepada tribungorontalo, Sabtu (12/1/2013).
Ia
menjelaskan, landasan moral dan etika profesi satu pokok dalam
mewujudkan kemerdekaan pers yang mampu menjaga kepercayaan kepada publik
dengan sajian informasi yang benar sesuai fakta yang terjadi
sesungguhnya.
"Jurnalis harus independen agar memberitakan fakta
sesuai tanpa campur tangan, paksaan, intervensi dari pihak lain," kata
Verry.
Bagaimana mungkin, seorang jurnalis merangkap sebagai tenaga marekting dalam melakukan tugas jurnalistiknya.
"Usai
wawancara, langsung si wartawan prosepek iklan. Bukankah ini hal
mustahil ? Apa bisa menjamin independensinya kalau model begini
dilakukan?," tanyanya.
Ditambahkan, Azhari Bahariawan, Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Gorontalo, mengatakan, memang
ada beberapa media mempraktekan model rangkap jurnalis dan marekting
iklan.
"Ada media-media tertentu yang mempraktekan. Tapi saya
rasa, bila sudah bicara hal ini, berarti bicara bonafit sebuah media?
Masyarakat pengkonsumsi media yang akan menilainya," ungkap pria
berkumis tebal ini.
Ia menegaskan, secara etika profesi, bila
jurnalis diberlakukan secara wajib mencari iklan oleh tempat ia bekerja,
maka sudah melanggar kode etik jurnalistik, akan mengancam independensi
pekerja media.
"Kalau perlu dari kami, kalau ada yang
praktekan wajib cari iklan bagi jurnalis adalah haram. Sama saja ada
unsur-unsur pemaksaan mengkerdilkan independensi jurnalis," tutur
Azhari.
Kedua organisasi wartawan tersebut mengeluarkan hal
demikian dilatar belakangi oleh kasus yang mendera dari jurnalis Antara
Gorontalo Syam Terajana, yang oleh tempat bekerjanya di haruskan untuk
berperan juga sebagai tenaga marketing iklan.
AJI dan PWI Gorontalo Perintahkan Stop Praktek Jurnalis Cari Iklan
Editor: Andrew_Pattymahu
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger