Kasus Narkotika

Billy Johanis: Polri Masih Setengah Hati

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Andrew_Pattymahu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado Arthur Rompis


TRIBUNMANADO.CO.ID-
Ketua Gerakan nasional Anti Narkotika (GRANAT) Sulut Pdt Billy Johanis menyatakan, Polri masih setengah - setengah dalam menindak anggotanya yang menjual dan memakai Narkotika.

"Masih setengah - setengah," katanya kepada Tribun Manado, Sabtu sore (10/11) di Kawasan Boulevard Manado.

Salah satu contoh ketidak - tegasan aparat Polri dalam menindak anggotanya adalah kasus Kompol AS, oknum Kasat Serse Polres Bolmong yang juga ternyata adalah bandar narkotika.

Kasus yang terjadi tiga tahun yang lalu itu, heboh dari penyelidikan, penyidikan hingga naik meja hijau. "Waktu itu, ia divonis hakim PN Manado dengan tiga tahun penjara," tuturnya.

Banding di tingkat kasasi, ia dapat korting hukuman dari tiga tahun menjadi satu tahun enam bulan. Bukannya dipecat, AS hanya "diasingkan" ke Polda Maluku. "Padahal UU Kepolisian jelas menyebut, anggota yang divonis lebih dari tiga bulan harus dipecat," ujarnya.

Ini ironis, karena ada anggota polisi berpangkat rendah yang dipecat hanya gara - gara peran sepele dalam mengedarkan narkoba. "Penegakkan hukum masih tebang pilih," sebutnya.

Tentang upaya Polda Sulut yang berhasil menangkapi sejumlah tersangka pembawa narkotika termasuk tiga warga asing, ia angkat jempol. "Memang sudah baik," kata Billy.

Hanya saja diingatkannya, penangkapan yang berlangsung dramatis ini tidak berakhir klise. Sempat "terang benderang pada awalnya, jalannya kasus ini mulai "kabur".

Billy mempertanyakan tentang belum diadakannya pemusnahan narkotika jenis shabu dan heroin yang dibawa tiga warga asing asal afrika selatan dan thailand itu.

"Mengapa belum dimusnahkan shabu seberat 4,9 kilo dan heroin seberat 2,2 kilo itu," katanya.

Lanjut Billy, dua hal yang terjadi di Polda Sulut itu bukan tidak mungkin terjadi di Polda - Polda lainnya. "Selain dua masalah itu, masih banyak lagi masalah yang terjadi, untuk itu Polri harus berbenah," tuturnya. (art)

Berita Terkini