Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNMANADO.CO.ID,
KOTAMOBAGU - Sedikitnya 14 kelurahan dari 33 kelurahan/desa di
Kotamobagu rawan terserang demam berdarah daerah (DBD). Pada tahun ini,
lebih tiga kasus DBD terjadi di 14 kelurahan tersebut selang tahun 2012
ini.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, kelurahan yang rawan
terserang DBD adalah Kotabangon, Tumobui, Sinindian, Matali, Genggulang,
Biga, Bilalang Dua, Gogagoman, Kotamobagu, Mogolaing, Molinow, Motoboi
Kecil, Pobundayan, Poyowa Besar Satu.
Kepala Dinkes Kotamobagu Salmon Helwelderry mengatakan, 14 kelurahan
tersebut mendapat prioritas untuk pengasapan atau fogging. "Kami
melakukan fogging ekstra di 14 kelurahan tersebut. Pengasapan dilakukan
secara massal namun bersifat terbatas," ujar dia, Rabu (7/11/2012).
Dikatakan, kebijakan pengasapan massal terbatas terpaksa dilakukan
mengingat biaya kegiatan tersebut cukup besar. "Biaya fogging miliaran
rupiah, sedangkan dana yang ada di Dinkes hanya terbatas, yakni Rp
200-300 juta," kata Salmon.
Sebab itu, dia mengingatkan masyarakat agar melakukan
langkah-langkah antisipasi seperti 3M Plus. Kegiatan 3M plus tersebut
adalah menutup dan menguras tempat-tempat air, mengubur sampah yang bisa
menjadi tempat berkembangnya nyamuk serta mggunakan antinyamuk
terpercaya.
"Pemberantasan nyamuk demam berdarah tersebut harus dibarengi dengan
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Saya kembali mengingatkan agar
masyarakat melakukan 3M plus," kata dia menambahkan.
Upaya
Pemkot Kotamobagu untuk memberantas nyamuk demam berdarah mendapat
sambutan positif dari Hajim Panai, Kepala Lingkungan IV Kelurahan
Matali. "Ya, fogging dilaksanakan tadi berkisar jam 10 siang. Mulai dari
halaman rumah hingga ke samping-samping rumah," kata Hajim.
Namun demikian, Abdul Bachri Kobandaha, warga Kelurahan Motoboi
Kecil, mengkritik kegiatan pengasapan yang tanpa sosialisasi. "Ada anak
yang sekarang trauma karena pengasapan tiba-tiba dilakukan. Saat itu
anak berada di dalam rumah dan terkurung asap," ujar dia.
Dia mengharapkan agar kegiatan positif tersebut tetap diinformasikan
lebih dulu sehingga warga yang bisa siap-siap. "Bagaimana pun
informasinya harus sampai dulu. Kami bisa membawa dulu anak keluar
rumah," kata dia menandaskan.
14 Kelurahan di Kotamobagu Rawan DBD
Penulis:
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger