Unjuk Rasa

Pemuda Mogolaing Akan Demo Penolakan Lapak PKL Torotakon

Penulis:
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU
- Dewan Pemuda Kelurahan Mogolaing berencana kembali berunjukrasa untuk menolak pembangunan lapak untuk pedagang kaki lima (PKL) di Lapangan Torotakon, Kelurahan Mogolaing, Rabu (31/10/2012). Aksi serupa pernah mereka lakukan pada Senin (22/10/2012) pekan lalu.

"Kami telah memberikan kesempatan kepada pemerintah kota selama sepekan terakhir ini agar ada penyelesaian terbaik menyangkut masalah tersebut. Namun, ternyata tidak ada itikad baik dari pemkot. Makanya kami akan berunjukrasa kembali," ujar Gunadi Mondo, anggota Dewan Pemuda Mogolaing, Selasa (30/10/2012).

Dikatakan, aksi susulan tersebut akan melibatkan lebih banyak pihak. Bukan hanya para pemuda yang tergabung dalam Dewan Pemuda, tapi juga beberapa elemen masyarakat lainya. "Ada pegawai Syar'i di Kelurahan Mogolaing, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta elemen lainya akan ikut bergabung," kata dia menambahkan.

Gun menegaskan, warga tetap menuntut agar Lapangan Torotakon dikembalikan fungsinya seperti semula sebagai pusat kegiatan masyarakat. Kata dia, masyarakat masih mentolerir adanya PKL di lapangan tersebut, namun tidak permanen. Sementara rencana Pemkot Kotamobagu membuat membuat kios yang permanen.

Dia dengan tegas mengatakan, hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) Kelurahan Mogolaing tidak disebutkan pembangunan PKL tersebut. "Yang diusulkan adalah pembangunan trotoar dan jogging track di sekeliling lapangan tersebut. Namun sekarang mengapa menjadi pembangunan kios bagi PKL," kata dia menambahkan..        

Diketahui, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal (Disperindagkop-PM) Kotamobagu Hamzah Kastur mengatakan pembangunan kios bagi PKL tersebut bagian dari penataan di lapangan tersebut. Dia mengatakan hal tersebut merupakan hasil Musrembang Kelurahan Mogolaing.

Hamzah mengatakan tidak ada alih fungsi Lapangan Torotakon tersebut. "Sama sekali tidak ada alih fungsi. Justru kami akan menata dengan memindahkan kios yang di depan menjadi di samping lapangan. Penataan kios akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Adha," ujar Hamzah pekan lalu.

Dikatakan, warga di kelurahan tersebut masih menggunakan lapangan tersebut untuk bermacam kegiatan, termasuk untuk berolahraga. "Kalau untuk lapangan sepakbola resmi memang lapangan tersebut tidak memenuhi syarat. Tapi beberapa kegiatan masih bisa dilaksanakan," kata dia.

Berita Terkini