Partai Politik

Sualang Miliki Pengikut Setia, PDIP Juga

Penulis:
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oleh : Mahyudin Damis, Pengamat Sosial dan Politik Unsrat

RENCANA
hengkangnya Freddy Harry Sualang mengejutkan semua pihak. Di Sulut, PDIP tak bisa dilepaskan dari sosok Sualang. Orang menilai Sualang merupakan tokoh legendaris PDIP karena perjuangan yang berat saat menghadapi situasi politik yang panas di zaman orde baru, Sualang menunjukkan loyalitasnya pada PDIP.

Perubahan juga dilakukan oleh mantan Wakil Gubernur Sulut ini dari partai yang dihindari menjadi partai yang favorit. Saat ini PDIP merupakan partai dengan pemilikan suara yang besar di Sulut, banyak kebijakan politik untuk masyarakat dilahirkan dari partai dengan lambang kepala banteng bermoncong putih ini.

Tak dapat dipungkiri Sualang merupakan tokoh yang membesarkan PDIP di Sulut. Membesarkan dalam arti, selain bertambahnya anggota legislatif di beberapa kabupaten kota, provinsi dan bahkan DPR RI, namun juga beberapa kepala daerah atau wakil kepala daerah di Sulut. Semangat PDIP yang merakyat tergambar juga pada sosok Sualang sehingga bila melihat sosok Sualang itu artinya bicara tentang PDIP.

Namun saat ini Sualang ternyata memiliki perbedaan dalam cara pandang politik dengan beberapa fungsionaris PDIP di tingkat pusat dan bahkan di daerah sendiri. Perbedaan inilah yang menciptakan gejolak dan terlihat jelas ketika Sualang bicara di media, hingga keputusan hengkangnya ke Nasdem sebagai wadah perjuangan politiknya ke depan.

Sualang sebagai tokoh partai politik di Sulawesi Utara tentu mempunyai pengikut setia dan siap mengikuti pilihan politiknya. Namun PDIP juga demikian. Tak sedikit baik PDIP maupun Sualang memiliki pengikut setia. PDIP besar karena Sualang, demikian dengan Sualang dikenal dan tenar karena kiprahnya berjuang di PDIP. Sualang terkenal setelah memiliki diferensiasi pilihan ketika banyak DPC memilih kubu Suryadi sementara Sualang setia dengan kubu Megawati. Ini menunjukkan sosok Sualang sebagi kader yang loyal dengan semangat murni PDIP dan bukan orang yang mendukung kemapanan dan ujung‑ujungnya menjadi boneka pemerintah saat itu.

Nyatanya ia menang, Sualang berhasil meraih simpati dan dukungan akar rumput, hingga PDIP makin tenar. Seperti kisah bawang putih dan bawang merah, bawang putih yang disia‑siakan justru mendapatkan tempat terbaik dan dimenangkan oleh rakyat.

Lalu bagaimana saat ini, bagaimana nasib PDIP setelah ditinggalkan Sualang? Bagaimana keputusan Sualang yang kemudian memilih partai Nasdem sebagai basis gerakan politiknya ke depan? Tentu nasib PDIP tidak langsung tamat begitu saja. Ibarat bangunan, PDIP telah memiliki pondasi yang kokoh dan satu di antaranya atas jasa dari Sualang dan tak dipungkiri atas jasa‑jasa kader lainnya. PDIP akan tetap bertahan dan tetap bergulir namun bukan lagi identik dengan kebijakan ala Sualang.

Bagaimana pun juga sistem kepartaian sudah berjalan juga atas jasa Sualang di waktu lalu. Tentu saat ini tergantung bagaimana kepemimipinan orang yang menggantikan Sualang plus fungsionaris PDIP. PDIP berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah di beberapa tempat bersamaan saat Sualang menyelesaikan masa hukuman dalam kasus mark up Manado Beach Hotel, juga membuktikan PDIP mampu menggalang kekuatan.

Ibaratnya fifty‑fifty, Sualang hengkang dari PDIP, membawa pengaruh bagi partai moncong putih itu dan angin segar bagi Nasdem. PDIP akan kehilangan sedikit spirit dan pendukung setianya Sualang namun tetap akan berlalu, bertahan dan beradaptasi dengan ciri khas baru orang‑orang yang bertolak belakang dengan kebijakan Sualang. Sementara bergabungnya Sualang di Nasdem seolah mengulang sejarah. Saat ini Nasdem mirip dengan PDIP zaman Orde Baru. Nasdem yang sedang naik‑naik pamornya seolah terganjal dengan kebijakan politis 'penguasa'. Meski demikian saat ini Partai Nasdem telah mendapat simpatik dari masyarakat luas apalagi MK (mahkamah konstitusi) mengabulkan permohonan uji materi atas UU No 8 tahun 2012 mengenai pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD.

Maksudnya memang bagus, yaitu agar seluruh parpol menempuh proses verifikasi untuk dapat menjadi peserta Pemilu 2014. Dan, inilah yang disebut partai modern partai yang benar‑benar valid membawa akar rumput dan bertahan meski terganjal atau memang sengaja diganjal? Kita lihat nanti. Jika Sualang benar‑benar bergabung dengan Nasdem itu artinya, Sualang memang ditakdirkan sebagai pejuang untuk mengangkat partai menjadi besar dan ini sama halnya dengan 'ruas ketemu buku'.

Berita Terkini