Narkoba

Perhari, 50 Orang Mati karena Narkoba

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado Quin Simatauw

TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN
-  Menggenaskan! 50 orang di Indonesia mati karena narkoba. Data ini disampaikan langsung Oleh Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjenpol Benny Mamoto yang memberikan penyuluhan anti narkoba, Sabtu (28/7/2012) di balai Desa Mundung Kecamatan Tombatu Timur.

"Sebelum di BNN saya di satgas anti terorisme dan saya pikir terorisme yang paling membahayakan, ternyata setelah di BNN, narkoba lebih membahayakan karena terorisme bom bali menewaskan sekitar 250 orang, tapi narkoba 50 orang perhari atau hanya 5 hari dari kasus bom bali," ujarnya di hadapan peserta Lomba Lintas Alam dan penghijauan dalam rangka HUT ke 8 KPA Mundung.

Indonesia juga menjadi sarang narkoba dan menjadi incaran sindikat pengedar narkoba dari luar negeri dikarenakan permintaan narkoba di Indonesia memiliki banyak peminat dan memiliki harga pasaran yang sangat tinggi.

"Sebagai contoh saja di luar negeri sabu-sabu 1 kilo hanya puluhan juta tetapi di Indonesia bisa sampai miliaran rupiah, inilah yang membuat Indonesia menjadi sasaran empuk peredaran narkoba," tambahnya.

Sulawesi Utara menurut Benito sapaan akrabnya juga memiliki potensi menjadi sarang peredaran narkoba dikarena Sulut sudah dideklarasikan menjadi daerah pariwisata. Berbagai macam kejahatan internasional bisa masuk seperti kejahatan penjualan manusia (trafficking) dan narkoba.

"Apalagi Sulut atau orang Manado terkenal dengan biar kalah nasi asal jangan kalah aksi, gengsi dan gaya hidup tinggi bisa menyeret masyarakat ke bahaya peredaran narkoba," tambahnya lagi.

Narkoba ternyata juga berevolusi ke kejahatan lainnya seperti Narkotika Terorisme.

"Hasil penjualan narkoba juga digunakan oleh sindikat untuk membiayai terorisme, jadi jangan percaya jika ada orang asing mengajak menikah di luar negeri karena itu juga untuk perluasan narkoba mereka," tukasnya.

Pada kesempatan tersebut, Benito juga berkesempatan menutup kegiatan Lomba Lintas Alam dan Penghijauan (LLAP) yang turut didukung oleh Yayasan Institut Seni dan Budaya Sulawesi Utara (ISBSU) dan Sulut Green and Organic 2015, PT Newmont Minahasa Raya, Harian Tribun Manado, dan media online seputar kawanua. LLAP mengambil tema hiduplah satu dengan alam dan memperebutkan piala tetap Dr Benny Mamoto serta uang pembinaan senilai total Rp 21 Juta.

Berita Terkini