Unjuk Rasa

Rencana Pengunjukrasa Blokir Jalan Diumumkan Lewat Pengeras Suara

Penulis:
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG
- Rencana Presidium Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah (Bolteng) untuk memblokir Jalan AKD (Amurang, Kotamobagu, dan Doloduo) di dua titik menuju wilayah Dumoga, Senin (28/5/2012), tak terbendung lagi.

Anggota presidium pun lakukan publikasi lebih massif kepada masyarakat pada Minggu (27/5/2012). Koordinator presidium untuk wilayah Dumoga Timur Piet Kemur mengatakan pengumuman aksi tersebut dilakukan melalui pengeras suara yang dibawa dengan mobil.

"Kami publikasikan unjuk rasa damai tersebut kepada masyarakat yang berada di seluruh dataran wilayah Dumoga," ujar Piet kepada Tribun Manado.

Dia optimistis ribuan warga akan turun dalam aksi tersebut yang akan dimulai pada pukul 6.00 wita tersebut. Warga akan memblokir Jalan AKD di perbatasan Kecamatan Lolayan dan Dumoga Timur atau tepatnya di Desa Toruakat.

Titik pemblokiran lainya adalah di Desa Matayangan yang berada di Kecamatan Dumoga Barat. Desa tersebut merupakan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). "Kami optimistis, ribuan warga akan turut serta dalam unjuk rasa damai ini," imbuh dia.

Piet menyadari dengan pemblokiran jalan tersebut, akan menggangu aktifitas masyarakat pengguna Jalan AKD dari arah Kotamobagu menuju Bolsel. Pun sebaliknya, bila ada masyarakat dari Molibagu menuju arah Kotamobagu.

"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dengan keaadan yang akan terjadi. Kami tidak berniat mengganggu aktifitas warga, namun aksi damai ini merupakan respon dari keinginan masyarakat yang berada di Dumoga," tambah dia.

Piet mengaku, pihak Polres Bolmong meminta kepada presidium untuk membatalkan rencana pemblokiran tersebut. "Pembatalan sudah tidak mungkin lagi. Kami sudah kadung mempublikasikan kepada masyarakat," ucapnya.

Terpisah, Wakil Bupati Bolmong Yanny R Tuuk mengaku telah mengetahui tentang rencana pemblokiran jalan tersebut. Dia mengatakan tidak bisa melarang aksi yang dilakukan warga Dumoga tersebut. Apalagi keinginan untuk membentuk kabupaten di wilayah tersebut sudah lama.

Namun demikian, dia mengharapkan aksi tersebut dilakukan dengan damai. "Itu memang keinginan warga, namun saya mengharapkan aksi pemblokiran tersebut tidak anarkis dan berjalan damai," ujar Yanny yang juga berasal dari Dumoga.

Berita Terkini