Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Guna memaksimalkan pelaksanaan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan Pelabuhan Hub Port di Kota Bitung pemerintah pusat melalui Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi bersama dengan Wakil Menteri Perindustrian RI Alex SW Retraubun melakukan kunjungan langsung ke lokasi.
Kunjungan ke lokasi yang akan dijadikan KEK dan pelabuhan Hub Port bersama Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil, Wali Kota Bitung Hanny Sondakh, Wakil Wali Kota Max Lomban, sekdako Bitung Edison Humiang, unsur forkompimda dan sejumlah pejabat teras yang ada di Pemko Bitung, dan Pemprov Sulut, Senin (27/2/2012).
Menurut Alex pelaksanaan KEK dan Hub Port di Kota Bitung berada di tangan dua orang di Kementerian Perindustrian RI. "Ini sangat ditentukan oleh dua orang di kementerian, yaitu Dirjen Pengawasan pembangunan kawasan Industri pak Dedi, dan pak Sigit yang mengurusi di Indonesia Timur," kata Alex saat melakukan pertemuan di BPU kantor wali kota.
Ia berharap apa yang kita bicarakan nanti dalam rapat KEK pada bulan Mei mendatang bisa terwujud Bitung sebagai kawasan KEK dan Hub Port. "Saya yakin betul seluruh persyaratan akan terpenuhi, tapi kalau tidak dosanya akan ditanggung sendiri oleh kami dari kementerian, Pemerintah Sulut, dan Bitung karena ini merupakan peluang emas. Namun kalau daerah loyo pasti Nasional juga akan loyo membahas kawasan KEK dan Hub Port di Bitung," tuturnya.
Sebagai orang timur ia menilai tidak mudah menumbuh kembangkan industri di Indonesia Timur, karena sebagian besar berada di Jawa, dan Sumatera mengingat KEK merupakan pintu masuk pertemuan Industri di Indonesia Timur. "Ini harus jadi, kalau tidak kita semua akan pikul dosa," tambahnya lagi. Dijelaskannya dalam kawasan KEK akan ada fasillitas khusus baik fiskal non fiskal untuk itulah harus bekerja keras dalam merealisasikan proyek ini.
"Kalau ini berhasil merupakan trobosan karena tidak gampang menumbuhkan perindustrian di Indonesia Timur dengan ditunjang fasilitas-fasilitas yang ada," kata dia. Sementara itu Wakil Menteri Perindustrian RI Alex SW Retraubun menerangkan secara de facto ada 4 pelabuhan yang diakui di Indonesia untuk mengantar barang keluar dan masuk. "Di antaranya Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Pelabuhan Makassar, dan akan ada dua lagi Hub Port yang harus dikembangkan yaitu Kuala Tanjung Sumsel, dan Pelabuhan Bitung," tutur pria kelahiran Lembean Minut ini.
Untuk mengembangkan hal tersebut di Bitung masyarakat harus pegang satu tema dari Bitung untuk Indonesia, dan dari Indonesia melalui Bitung karena ini untuk Indonesia dan dari Indonesia. Saya usul jangan disebut KEK Tanjung Merah tapi KEK Bitung karena dimensi dan prospektifnya Nasional," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Bayu mengatakan kepada pihak PT Pelindo, dan Syahbandar uintuk memberikan tampilan data yang benar dan akurat terkait aktivitas pelayaran yang ada di Pelabuhan Samudera Kota Bitung karena nantinya pelabuhan BitungĀ akan mencakup seluruh dunia dan Indonesia sendiri masuk dalam nomor 16 negara terbesar di Dunia.
"Dalam data tersebut tercantum dari Bitung kemana saja dan dari mana saja kapal penumpang, kontainer dan barang, yang masuk ke Bitung. Data tersebut sangat penting bukan hanya Bitung dan Sulut melainkan Indonesia," kata dia. Lanjutnya untuk total keseluruhan perhitungan kasar untuk pengembangan infrastruktur di Provinsi Sulut mencapai puluhan Triliun. "Hitungan kasar untuk pembangunan infrastruktur Rp 30 sampai 50 triliun untuk jalon Tol Bitung Manado. Dan bukan hanya untuk kepentingan Sulut," tambahnya.
Untuk lahan yang akan dipersiapkan untuk KEK sekitar 512 hektar tetap diteruskan menjadi kawasan Industri bersamaan dan beriringan dengan pengambangan pelabuhan Bitung. "Harus dikembangkan bersamaan dengan pengembangan kawasannya, karena 20 sampai 50 tahun kedepan pelabuhan. Bitung akan full sehingga memerlukan total 5000 hektar.," kata dia.
Lanjutnya, saat ditetapkan menjadi kawasan KEK belum selesai sampai disitu saja karena paska ditetapkan itu merupakan langkah awal untuk program ini. "Masih ada disign fasilitas untuk investor, tidak serta merta saat penetapan KEK keluar fasilitas untuk investor, dan sesuai dengan industri apa yang dikeluarkan disitu, dan deteil pembahasan, promosi investasi terus-menerus.
Mengingat saat ini SK KEK yang di tanda tangani ialah Kuala Tanjung, dan Kuala Lesung di Banten. Untuk Bitung, Landalikan NTT, dan Kaltim yang akan menyusul," kata dia. Jika berhasil kawasan KEK Bitung pertama di kawasan Timur Indonesia, untuk itulah pemerintah pusat telah mengusulkan, dan menegaskan siapa yang menjadi vocal point atau komandan oprasional lapangan untuk KEK dan Hub Port yaitu Asisten II pemprov Sulut Roy Roring, Kadis perindag Sulut Sanny Parengkuan, dan Wali Kota Bitung Hanny Sondakh.(crz)
Tahap Lanjut KEK, Bitung Menjadi Pertama di Kawasan Timur Indonesia
Penulis: Christian_Wayongkere
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger