Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Geram karena debu yang sepertinya menjadi 'santapan' hari-hari mereka, warga RT VII Lingkungan II Kelurahan Kotobangun memblokir Jalan Arief Rahman Hakim, Minggu (12/2/2012) dini hari.
Jalan tersebut merupakan akses masuk lingkungan tersebut dan termasuk jalan lingkar di Kotamobagu. Jalan itu juga menuju pekuburan yang di antaranya terdapat makam kakek dan nenek Gubernur Sulut SH Sarundajang.
Sudah hampir enam bulan jalan tersebut terpasang material pasir dan koral, namun pengaspalan yang ditunggu warga tak pernah terjadi. Akibatnya, debu-debu pun berterbangan.
"Kami sudah tidak bisa lagi menjemur pakaian di luar rumah karena debu. Kami terpaksa menjemurnya di dalam dapur," ujar seorang perempuan.
Namun persoalan tersebut bukan yang utama, beberapa warga di lingkungan tersebut mengaku sudah terjangkit infeksi saluran akut (ISPA) akibat debu tersebut. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun sudah merasakan penyakit tersebut.
"Sudah tak terhitung yang mengalami gangguan pernapasan akibat debu-debu tersebut," ujar Ketua RT VII Kelurahan Kotobangon, Sulaeman Thalib.
Lebih parah, kata dia, adalah kondisi jalan tersebut sudah membahayakan pengguna jalan. Koral-koral membuat keseimbangan pengemudi kendaraan bermotor, terutama roda dua, hilang. Tak terhitung pengendara yang mengalami kecelakaan kendati tak semuanya berakibat fatal.
Sulaeman mengatakan warga sudah mengadu kepada Wali Kota Kotamobagu Djelantik Mokodompit dengan mengirimkan sms. Namun, jawaban datang melalui sms juga dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kotamobagu Sande Dondo.
"Isinya menyatakan ada permasalahan teknis sehingga pengaspalan tidak bisa dilakukan. Katanya ada kelangkaan aspal. Selain itu ada pemutusan kontrak karena kontraktor tak bisa menyelesaikan pekerjaan," ujar Sulaeman.
Warga akhirnya memasang penghalan di jalan tersebut. Para pengendara pun harus mengemudi zig zag melewati jalan tersebut. Puncaknya adalah pemblokiran jalan. Warga menyatakan akan menutup jalan tersebut sampai ada pemecahan terhadap masalah yang mereka hadapi.
"Masalah dengan kontraktor bukan urusan kami. Yang jelas warga sudah sangat terganggu dengan keadaan ini," ujar Abdul Marham, warga yang dituakan di lingkungan tersebut.
Bahkan dini hari itu, puluhan warga datangi Markas Komando Polres Bolmong. Petugas jaga di Polres terseebut pun sempat kebingungan karena tidak ada delik aduan. Iptu Refli V Taturu yang menerima menyarankan agar masyarakat tidak memblokir jalan tersebut. Selain itu menyampaikan keluhan secara tertulis kepada pemerintah daerah.
Sulaeman dan Abdul Marham, yang menjadi juru bicara saat itu menyatakan pemblokiran jalan akan tetap dilakukan. "Jika ada hal-hal yang bersifat sosial seperti ada duka, kami akan berikan kesempatan buka jalan," ujar Sulaeman.
Pnt Lucky Suwarjo, tokoh agama di lingkungan tersebut menambahkan, pihaknya akan menyampaikan surat kepada pemerintahhan Kotamobagu dengan tandatangan para warga. Dia mengatakan, warga tidak akan melakukan demonstrasi di DPRD Kotamobagu.
"Kami hanya akan menyampaikan surat secara resmi dan menunggu tanggapan dari pemerintah daerah," kata Lucky yang tampak berusaha tenang menanggapi persoalan tersebut. (suk)
Warga Kotobangon Blokir Jalan Arief Rahman Hakim
Penulis:
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger