TRIBUNMANADO.CO.ID, GARUT - Bagaimana rasanya kalau tiba-tiba di atap rumah Anda ada seekor ular sanca? Tentu kejadian itu bakal sangat mengerikan. Hal itulah yang terjadi terhadap Neneng Herliani (56), warga Kampun Babakan Sari, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Minggu (31/7/2011).
Awalnya, Neneng hendak ke belakang rumah untuk mencuci piring, tiba-tiba terdengar suara mendesis. Ia pun lantas mencari sumber suara tersebut. Alangkah terkejutnya Neneng saat menatap ke atap rumah, seketika itu pula seekor sanca mencoba menyerangnya.
Kontan, Neneng pun berteriak. Teriakan Neneng mampu memanggil seluruh anggota keluarga, yang lantas berhamburan ke arah dirinya. Untung bagi Neneng, sang putra, Dian Andri (33), bersama beberapa orang warga berhasil menangkap sanca tersebut.
Namun, penangkapan itu tak mudah. Pasalnya, posisi atap rumah tinggi dan sempit. Setelah berhasil ditangkap, ular sanca itu diukur, dan panjangnya mencapai 1,5 meter.
Menurut Dian, yang kebetulan pencinta reptil, populasi sanca batik seperti yang ditangkapnya hari ini terbilang langka. "Biasanya mereka hidup di tempat yang lembab dan dataran tinggi," kata Dian.
Dian menduga, sanca mendatangi permukiman karena habitatnya terganggu dan ular kesulitan mencari makan. "Seperti penebangan liar di hutan yang mengakibatkan mereka harus mencari tempat habitat baru," ujarnya.
Lain halnya dengan kesaksian seorang warga bernama Ujang (43), ia mengaku telah menangkap delapan ekor sanca batik. "Saya pernah menangkap di Kampung Situgede, beberapa waktu yang lalu. Jaraknya dekat sekali dengan desa kami, sampai saat ini sudah hampir delapan ekor ular jenis yang sama ditangkap di rumah warga," kata Ujang.
"Ukurannya sangat bervariasi, ada yang besar dan kecil. Saya juga heran kenapa di kampung kami akhir-akhir ini banyak sekali didatangi ular sanca batik ini. Kami harus selalu bersiaga jangan-jangan giliran rumah kami yang didatangi," katanya. (*)
Ular Sanca Serang Warga dari Atap
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger