Seorang pria bergegas masuk ke sebuah salon di kawasan tosuraya dengan muka masam sembari mengusap-usap rambut hitamnya.
Ia nampak tak nyaman dengan rambut pendeknya. Sesekali ia melihat keadaan tangannya seusai mengusap rambutnya.
Antrian pelanggan yang dilihatnya nampak tak menyurutkan langkahnya untuk memasuki ruangan salon yang tak terlalu besar tersebut.
Setelah memastikan ia tak perlu menunggu lama warga Wioi tersebut mengambil kursi sembari menanti gilirannya.
"Wah lengket sekali usai turun dari kalatin, debu semua di sana, seluruh badan jadi lengket apalagi rambut," ujarnya kepada sang pemilik salon.
Setelah menunggu sekitar lima menit, tibalah giliran pria yang bernama Freddy tersebut untuk mencuci rambutnya.
Ia nampak menikmati saat butiran pasir dan debu yang bersarang di rambutnya langsung hilang.
"Wah segar sekali, tidak tahan terkena debu yang tebal, rasanya rambut akan patah jika dipegang,"tandasnya.
Nining pemilik salon Okin mengaku pengunjung sudah memenuhi salonnya sejak pagi hari tadi. Ia memperkirakan naiknya jumlah pelanggan karena beberapa hal seperti tanggal muda dan faktor teknis lainnya.
"Minggu ada letusan soputan dan mati lampu sampai senin sore, saya banyak menolak pelanggan hari senin, kemungkinan selasa inilah pelanggan saya kembali walaupun hanya cuci rambut," ujar Nining.
Ia tak menampik bahwa para pelanggan yang datang tak semuanya mencuci rambut, ada juga yang gunting rambut, cat rambut, catok dan perawatan lainnya.
"Pelanggan datang berbagai kebutuhan hanya saja perkiraan saya untuk jumlah pelanggan cuci rambut itulah yang meningkat jumlahnya," jelas Nining.
Pantauan Tribun Manado untuk beberapa salon tak semuanya banjir pelanggan. Hal ini dikarenakan aliran air tak merata. Seperti yang dialami kawasan Tosuraya jalan utama yang langsung menembus pasar ratahan.
"Air disini sudah mati dua hari, karena itu hanya memakai air sumur," ungkap seorang pemilik salon lainnya di kawasan Tosuraya.(quinsimatauw)
Freddy Keluhkan Rambut Lengket Karena Debu Vulkanik
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger