Rumah Bendahara PDIP Bitung Dilempar Bom Molotov

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado Reza Pahlevi

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG
- Satu benda yang diduga bom molotov dilempar ke rumah Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bitung Lucky Sanger di Kelurahan Aertembaga Lingkungan 2, Kecamatan Aertembaga.

Keberadaan bom molotov diketahui pertama kali oleh mertuanya yaitu Juni Wati Pelafoe pada pagi harinya.

Menurut Juni, pada sekitar Pukul 05.30 Wita terbangun dari tidur dan ingin menampung air PAM. Lalu mencium ada sesuatu benda yang terbakar di depan pintu rumah.

Setelah diperiksa ada pecahan botol berwarna hijau dan kain bekas sumbu berserakan di lantai di depan pintu rumahnya.

Bom molotov sempat membakar tembok rumah dan kain penutup jendela (hordeng) namun api tersebut padam dengan sendirinya.

"Ini mukjizat Tuhan karena apinya mati sendiri," jelas Juni kepada Tribun Manado ketika ditemui di rumahnya, Selasa (03/5/2011)

Setelah mengetahui itu, Ia mengatakan,  membangunkan anak perempuannya Jein Kumentas dan memberitahukan ada orang hendak membakar rumahnya. "Saya kemudian menyuruhnya untuk segera melaporkan ke Polsek," terangnya.

Rumah yang hendak dibakar ini dijadikan tempat rumah makan dan di sisi rumah terdapat puluhan drum penampung minyak. Karena minyak ini dipakai sebagai bahan bakar kapal untuk mencari ikan.

Sebab suami dari Jein Kumentas yaitu Lucky Sanger merupakan pengusaha perikanan dan memiliki beberapa kapal pajeko. Sekitar 1 meter dari lokasi bom molotov terparkir satu mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam.

"Sepertinya ada orang yang sengaja mau membakar rumah Kami," jelas Juni.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Bitung Timur AKP Leo Defretes mengatakan peletakan bom yang diduga bom tersebut antara Pukul 02.00 - 04.00 Wita. Lalu salah satu penghuni rumah yaitu Jein Kumentas melapor kepada petugas sekitar Pukul 05.30 Wita

Setelah mendapatkan laporan adanya dugaan benda yang mirip bom tersebut, pihaknya segera meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian membuat garis polisi (polisi line) agar TKP tidak tercemari. Serta Polres Bitung mendatangkan tim identifikasi dari Polda Sulut. "Saat ini belum ada hasil labfor (laboratarium forensik) tapi kalau dilihat seperti bom ikan," jelasnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, belum diketahui motif dan para pelakunya. Namun bisa saja karena persaingan usaha, dendam dan lain-lain. "Saat ini masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Berita Terkini