TUGAS kepolisian tak
mengenal gender. Bila kewajiban telah memanggil, maka harus dikerjakan
dengan sebaik mungkin. Itulah prinsip yang dipegang oleh Briptu Jeaklin
Maria Korua yang saat ini bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian
Terpadu (SPKT) Polda Sulut.
"Sebagai polisi, ya harus siap jika
diberi tugas dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh," ujar gadis yang
biasa disapa Ekin oleh teman-temanya.
Bagi Ekin yang telah mengabdi
selama enam tahun sebagai Polwan ini, prinsip tersebut dia maknai juga
sebagai semangat pejuang perempuan terdahulu yang harus dijaga.
Menurutnya kesempatan bagi perempuan sekarang satu diantaranya lantaran
ada tokoh-tokoh seperti RA Kartini, Dewi Sartika dan Walanda Maramis.
"Saat
ini terbuka kesempatan bagi perempuan berperan di areal publik, namun
bukan berarti pula meninggalkan peran di dalam keluarga," ujar perempuan
kelahiran Ranoiapo, Minahasa Selatan (Minsel) 24 tahun silam.
Karena
itu, lanjut putri kedua dari pasangan Maxi Korua dan Olga Sampow,
perempuan mempunyai peran ganda. Namun hal tersebut menunjukkan
bagaimana perempuan tersebut bisa lebih tangguh dalam menjalani
kehidupan.
Usaha tersebut dirintis oleh RA Kartini satu diantaranya.
"Di tengah keterbatasan dan kungkungan para tokoh perempuan tersebut
berani bersuara dan mendobrak. Itu luar biasa," tandas Polwan yang
pernah menjadi Densus 88.
Briptu Jeaklin Maria Korua, Siap Tiap Saat
Penulis:
Editor: Andrew_Pattymahu
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger