Kasus Utang di Kotamobagu
Identitas Pengusaha Pelapor Kasus Utang Rp 10 Miliar Pilwako Kotamobagu 2024 Kubu Paslon NK-STA
Sosok pengusaha sekaligus pelapor dalam kasus utang Rp 10 miliar di Kota Kotamobagu, Sulut, akhirnya terungkap. SS alias Didi.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Yasti Mokoagow dilaporkan dalam kasus ini karena diduga menjaminkan sertifikat miliknya untuk uang sebesar Rp 10 miliar milik seorang pengusaha inisial SS alias Didi di Kotamobagu.
Yasti Mokoagow saat dikonfirmasi via WhatsApp belum memberikan tanggapan terkait informasi ini.
Baca juga: Sosok Sri Tanti Angkara, Istri Politisi Hanura Benny Rhamdani Diperiksa Polda Sulut
Sebelumnya, tiga terlapor lainnya telah diperiksa.
Di antaranya, mantan anggora DPR RI Dapil Sulawesi Utara Benny Rhamdani bersama istri, Sri Tanti Angkara serta eks wakil wali kota sekaligus calon Wali Kota Kotamobagu Pilwako 2024 Nayodo Koerniawan.
Sri Tanti Angkara adalah calon Wakil Wali Kota Kotamobagu 2024, pasangan Nayodo Koerniawan.
Kasat Reskrim Polres Kotamobagu Iptu Ahmad Waafi juga membenarkan pemeriksaan tersebut. "Iya benar," kata dia kepada TribunManado.co.id saat dikonfirmasi, Rabu (20/8) lalu.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh penyidik Polda Sulut. "Itu dari Polda Sulut, hanya pinjam ruangan," tegas dia.
Tapi, eks Katim Resmob Polda Sulut ini belum membeberkan secara detail kasus tersebut.
Sementara itu, salah satu penyidik di Polres Kotamobagu juga membeberkan pemeriksaan terhadap Sri Tanti Angkara berkaitan dengan peminjaman uang senilai Rp 10 milyar pada tahun 2024.

Dana tersebut diduga dipakai untuk Pilwako Kotamobagu pada November 2024.
Uang senilai Rp 10 milyar ini dipinjam kepada salah satu pengusaha di Kotamobagu.
Namun hingga kini belum ada uang yang dikembalikan oleh pasangan Nayodo Koerniawan - Sri Tanti Angkara (NK-STA) yang bertarung pada Pilwako 2025.
Benny Rhamdani Akui Tahu tapi Tak Pernah Menerima Sepeserpun
Benny Rhamdani telah buka suara terkait kasus utang tersebut.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya mengetahui informasi terkait uang tersebut tapi tak melihat langsung, apalagi menerima.
"Kalau soal angka uang ini saya pernah dengar waktu Pilwako, tapi kalau melihat langsung itu tidak pernah," ungkap politikus Partai Hanura ini ketika ditemui di kediamannya pada Rabu (20/8/2025) lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.