Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Kotamobagu

Kisah Pilu Korban Kebakaran di Lorong Dayanan Kotamobagu, Tabungan untuk Wisuda Anak Ikut Lenyap

Jafar Galapa (48) kehilangan uang tabungan sebesar Rp 4 juta untuk wisuda anak yang ikut ludes terbakar.

Tribun Manado/Diki Gobel
KEBAKARAN - Warga terdampak kebakaran di Lorong Dayanan, Kelurahan Gogagoman, Kota Kotamobagu, Sulut, Kamis (21/82025). Selain rumah, Jafar Galapa (48) kehilangan uang tabungan sebesar Rp 4 juta untuk wisuda anak yang ikut ludes terbakar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi kebakaran yang melanda Lorong Dayanan, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, menyisakan cerita pilu bagi warga yang terdampak.

Salah satunya dialami Jafar Galapa (48), yang kehilangan hampir seluruh harta bendanya akibat dilalap si jago merah.

Jafar menuturkan dirinya bersama keluarga sangat terpukul.

Selain barang perabotan rumah seperti mesin cuci, televisi, dan lemari, ia juga kehilangan uang tabungan sebesar Rp 4 juta yang ikut ludes terbakar.

Uang tersebut lenyap karena tersimpan di dalam lemari.

“Uang itu sebenarnya sudah lama kami kumpulkan untuk keperluan wisuda anak saya yang kuliah di luar daerah. Tapi semuanya terbakar,” kata Jafar saat diwawancarai, Jumat (22/8/2025).

Ia mengaku, anaknya yang masih berada di luar kota juga terpukul setelah mengetahui kabar tersebut.

KEBAKARAN - Warga terdampak kebakaran di Lorong Dayanan, Kelurahan Gogagoman, Kota Kotamobagu, Sulut, Kamis (21/82025). Selain rumah, Jafar Galapa (48) kehilangan uang tabungan sebesar Rp 4 juta untuk wisuda anak yang ikut ludes terbakar.
KEBAKARAN - Warga terdampak kebakaran di Lorong Dayanan, Kelurahan Gogagoman, Kota Kotamobagu, Sulut, Kamis (21/82025). Selain rumah, Jafar Galapa (48) kehilangan uang tabungan sebesar Rp 4 juta untuk wisuda anak yang ikut ludes terbakar. (Tribun Manado/Diki Gobel)

Jafar sempat menyelamatkan sepeda motornya dari kobaran api.

Meski sebagian besar harta bendanya kini rata dengan tanah.

Sehari-hari Jafar bekerja sebagai pedagang daging sapi potong.

Ia menceritakan, saat kebakaran terjadi, dirinya dan istri masih terlelap tidur sebelum akhirnya terbangun karena teriakan warga yang panik.

“Sampai sekarang saya belum bisa tidur sejak semalam. Saat ini masih mencari tempat untuk pengungsian sementara,” ucapnya.

Kisah serupa juga dialami Riski, warga terdampak lainnya.

Ia mengaku terpukul lantaran barang-barang sekolah anaknya habis terbakar.

Meski bersyukur bisa menyelamatkan keluarga, Riski tak kuasa menahan air mata saat menceritakan musibah yang menimpa mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved