Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkot Manado

Cegah Tindak Kriminalitas, Pemkot Manado Identifikasi 1000 Pembawa Sajam Peks-peks

Gerak cepat dilakukan Pemkot Manado mengatasi kriminalitas dengan menggunakan sajam di kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Erlina Langi
Kominfo Manado
TATAP MUKA - Walikota Manado Andrei Angouw dalam tatap muka bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid S.IK, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda di Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (21/8/2025).  

TRIBUNMANADO.COM - Gerak cepat dilakukan Pemkot Manado mengatasi kriminalitas dengan menggunakan sajam di kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Salah satunya dengan mengidentifikasi Peks Peks

Peks peks adalah istilah di Manado untuk menggambarkan seseorang yang gemar membawa sajam jenis pisau.

Tak jarang, mereka melakukan aksi kriminalitas.

Hal ini dibeber Walikota Manado Andrei Angouw dalam tatap muka bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid S.IK, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda di Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (21/8/2025).

Menurut Andrei, pihaknya telah mengidentifikasi sedikitnya 1.000 orang yang kerap membawa sajam di kota Manado.

"Ini kami pantau karena sering membawa sajam," kata dia.

Ungkap Andrei, identifikasi bertujuan mencegah terjadinya tindak kriminal di kota Manado.

Andrei tak ingin ada korban lagi yang jatuh.

"Ini tak bisa dipandang remeh, perlu kita seriusi," katanya.

Andrei menyebut beberapa peristiwa kriminal melibatkan sajam yang terjadi beberapa hari terakhir sebagai peringatan bahwa konflik bisa muncul bila tidak ada tindakan tegas.

Menurut Andrei, pihaknya memakai pemdekatan dua arah dalam mengatasi kriminalitas.

"Kita dorong penindakan hukum bersama aparat Kepolisian, serta pembinaan masyarakat lewat tokoh agama, tokoh masyarakat, dan komunitas pemuda agar kesadaran hukum bisa meningkat," katanya.

Diketahui kota Manado digucang sejumlah kasus pembunuhan dan tarkam sepanjang akhir Juli dan awal Agustus 2025.

Minggu 10 Agustus 2025 sekitar pukul 06.30, seorang pria EAK (18) meregang nyawa di Kompleks Terminal Paal Dua.

Kemudian Alberto Benedict Joel Tanos (18), pemuda asal Kelurahan Sindulang, Tuminting, Manado, tewas ditikam dua pria dalam insiden yang diduga dipicu kecemburuan dan pesta minuman keras.

Kejadian berlangsung Senin pagi, 4 Agustus 2025, sekitar pukul 07.00 WITA, saat Alberto mencari pacarnya yang belum pulang. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved