Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mpok Alpa Meninggal

Akhirnya Terungkap Penderitaan Terakhir Mpok Alpa Sebelum Meninggal, Tak Bisa Tidur Rebahan

Idung menceritakan, sebelum tutup usia, Mpok Alpa sudah tidak bisa tidur rebahan sehingga terpaksa harus duduk.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribunnews/Ig MpokAlpa
MPOK ALPA: Mpok Alpa semasa hidup. Terungkap detiok terakhirnya, copot semua infus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dunia hiburan tanah air masih kehilangan sosok komendian perempuan Mpok Alpa.

Sosok Mpok Alpa banyak dikenang lantaran tingkahg kocaknya di layar televisi.

Serta logatnya yang sangat kental, menjadi ciri khasnya.

Baca juga: 4 Hari Ditinggal Mpok Alpa, Aji Darmaji Kini Pilih Turunkan Foto-foto Mendiang Istri, Ini Alasannya

Banyak cerita pilu jelang hari terakhirnya di rumah sakit.

Ia meninggal akibat penyakit kanker payudara yang sudah lama alami.

Kanker payudara adalah jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel payudara.

Biasanya ditandai dengan adanya benjolan atau penebalan pada payudara, dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak ditangani.

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. 

Detik-detik terakhir Mpok Alpa sebelum meninggal masih diingat jelas oleh sang suami, Ajie Darmaji atau Idung.

Ajie Darmaji menceritakan bagaimana kondisi Mpok Alpa di malam hari sebelum kematiannya pada Jumat (15/8/2025).

Ada beberapa gerak-gerik dan kelakuan Mpok Alpa yang membuat Ajie Darmaji sedikit curiga.

Mulai dari Mpok Alpa yang sudah tak bisa tidur rebahan hingga segala permintaannya kala itu.

Bahkan Mpok Alpa semakin menyerah dengan alat-alat medis yang masih menempel di tubuhnya.

Idung menceritakan, sebelum tutup usia, Mpok Alpa sudah tidak bisa tidur rebahan sehingga terpaksa harus duduk.

"(Mpok Alpa) bilang, 'Pah ini (selang oksigen) copotin ya, mama nggak kuat napasnya udah di sini (tenggorokan)'," ungkap Aji, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (16/8/2025).

"Malamnya jam 2 dia tidur di meja makan di rumah sakit," sambungnya.

 Bahkan, kata Aji Darmaji, perempuan kelahiran Jakarta, 12 Maret 1987 itu sempat minta dirinya tidur di sampingnya.

Tak cuma itu saja, Aji mengaku terdapat perubahan pada tubuh Mpok Alpa yang berubah menjadi lebih dingin dari biasanya.

"Suruh tidur di sampingnya, 'jangan ini sempit, usapin aja ya'," terang Aji.

"Udah dingin makin ke mari makin sini dinginnya."

"Habis subuh ke kaki tuh udah mulai dingin, udah mulai gelisah," paparnya.

Hingga Aji Darmaji memanggil perawat rumah sakit lantaran Mpok Alpa sudah merasa sesak napas.

Namun, Mpok Alpa menghembuskan napas terakhir pada pukul 08.31 WIB.

Aji Darmaji dengan setia mendampingi dan menuntun sang istri untuk mengucapkan kalimat syahadat.

Ia memeluk Mpok Alpa dan membisikkan kalimat "Laa ilaaha illallah" di telinganya.

Setelah mengucapkan lafaz Allah, ibu empat anak itu pun mengembuskan napas terakhirnya di dalam pelukan sang suami.

"Akhirnya diganti alat tuh sama suster oksigen yang paling besar."

"Udah mulai jam 8 nyopotin oksigen sendiri, kita selimutin udah dibuangi sama dia."

"Peluk aja, 'ikutin ya cuma sampai Laa ilaaha illallah cuma sampai Allah' udah habis," ujarnya.

Suami Mpok Alpa Kini Banyak Pikiran

Kondisi Ajie Darmaji diungkapkan oleh komedian Narji saat melayat ke rumah duka.

Menurut Narji, Ajie Darmaji berusaha tegar meski terlihat sangat terpukul saat di rumah duka.

“Ya saya berpikir mencoba tegar, mencoba tabah, tetapi kita nggak bisa melihat juga bahwa tetap kedukaan itu terasa mendalam. Jadi itu saya bisa rasakan bagaimana dia sangat kehilangan,” ujar Narji di rumah duka, Jumat (15/8/2025).

Ia menyebut, kehilangan istri secara tiba-tiba membuat Idunk suami Mpok Alpa biasa disapa mengalami syok.

Namun demikian Ajie dinilai bisa melewati duka ini demi anak-anaknya.

“Tadi bisa dilihat, Bang Idunk (sapaan akrab Mpok Alpa) ini banyak yang dipikirkan ke depannya, masalah anaknya, masalah yang lainnya. Semoga Bang Idunk tegar, kuat, dan saya yakin Bang Idunk laki-laki yang tangguh,” tambahnya.

Narji juga mendoakan agar Mpok Alpa mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Mudah-mudahan itu adalah gambaran meninggalnya orang baik. Semoga Mpok Alpa khusnulkhotimah, mendapatkan tempat terbaik oleh Allah SWT, dan nanti anak-anaknya bisa meneruskan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan oleh Mpok Alpa,” tuturnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.  

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara meliputi:  

Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di atas 50 tahun.  

Riwayat Keluarga: Memiliki keluarga dekat (ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan) yang pernah menderita kanker payudara dapat meningkatkan risiko.  

Faktor Hormonal: Menarche (menstruasi pertama) pada usia dini dan menopause pada usia lanjut dapat meningkatkan risiko.  

Gaya Hidup: Konsumsi alkohol, obesitas, dan kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko.  

Paparan Radiasi: Paparan radiasi pada usia muda dapat meningkatkan risiko.  

Genetik: Beberapa mutasi genetik, seperti pada gen BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko.  

Gejala:

  1. Benjolan di Payudara:
    Benjolan keras, tidak nyeri, dan tidak beraturan adalah salah satu gejala yang paling umum.  
  2. Perubahan Kulit:
    Kemerahan, penebalan, atau kerutan pada kulit payudara seperti kulit jeruk.  
  3. Perubahan Puting:
    Puting tertarik ke dalam, mengeluarkan cairan (termasuk darah), atau terasa nyeri.  
  4. Pembengkakan Lengan:
    Pembengkakan pada lengan di sisi payudara yang terkena kanker.  
  5. Penting untuk diingat:
    Tidak semua benjolan pada payudara adalah kanker. Namun, jika Anda menemukan benjolan atau perubahan lain pada payudara Anda, segera konsultasikan dengan dokter.  
  6. Pemeriksaan rutin, seperti mammogram, dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, ketika pengobatan lebih efektif.  

Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dan pria, meskipun lebih umum pada wanita. 

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved