Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Tomohon

Ini Hal yang Terjadi Sebelum Homestay Mountain View Tomohon Terbakar, Dilihat oleh Warga

Tak lama setelah cekcok itu, terdengar ancaman untuk membakar motor yang terparkir di bawah bangunan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Petrick Sasauw/HO
TERBAKAR - Kolase foto kondisi terkini Homestay Mountain View Tomohon dan saat kebakaran, Minggu (17/8/2025). Sebelum kejadian, dikabarkan ada dua orang yang terlibat cekcok disitu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kebakaran homestay di Tomohon Sulawesi Utara padaMinggu 17 Agustus 2025 kini tengah jadi sorotan.

Ada 3 orang menjadi korban dari peristiwa tersebut.

Salah satunya Prof. dr. Ros Kotambunan (83), pemilik Homestay Mountain View.

Homestay Mountain View terletak di Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon.

Sekira pukul 16.30 Wita, api mulai membakar homestay tersebut.

Sebelum kejadian, dikabarkan ada dua orang yang terlibat cekcok disitu.

Seorang anggota keluarga korban, Geb, menyampaikan bahwa api pertama kali terlihat dari motor yang berada di area bawah homestay.

TERBAKAR - Kondisi Homestay Mountain View Tomohon yang terbakar, Minggu (17/8/2025).
TERBAKAR - Kondisi Homestay Mountain View Tomohon yang terbakar, Minggu (17/8/2025). (Tribun Manado/Petrick Sasauw)

“Katanya api dari situ, kemudian membesar dan merambat ke bagian bangunan,” ujarnya singkat saat ditemui di lokasi, Senin (18/8/2025).

Ia tak memberikan informasi lebih lanjut terkait kebakaran tersebut.

"Kami keluarga dari Bitung, baru datang hari ini, jadi cuma itu informasi yang kami dapat," kata dia.

Informasi serupa juga diperkuat oleh keterangan beberapa warga. 

Mereka menyebut sebelum kejadian, sempat terjadi keributan antara seorang perempuan dan seorang laki-laki di sekitar homestay.

Tak lama setelah cekcok itu, terdengar ancaman untuk membakar motor yang terparkir di bawah bangunan.

“Ada cekcok, seperti suami istri," warga yang enggan menyebut nama.

Warga tersebut mengaku tak tau penyebab cekcok tersebut.

"Tapi kami menduga si lelaki ada hubungan gelap dan istrinya datang marah-marah di homestay,” jelas warga tersebut.

Sekitar pukul 17.00 Wita, warga melihat api mulai membesar di area bawah homestay. 

Tak lama kemudian terdengar ledakan keras, diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir berdekatan dengan motor tersebut.

Ledakan itu membuat kobaran api semakin cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Polisi telah memasang garis polisi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. 

"Untuk kronologi masih sementara diselidiki," ujar Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah via WhatsApp.

Suami Korban Tak Bisa Berbuat Banyak

KEBAKARAN - Potret Kondisi Terkini Homestay Tomohon Sulawesi Utara pasca kebakaran hebat pada Minggu (17/8/2025). Tiga korban meninggal dunia, salah satunya pemilik homestay, Prof dr Ros Kotambunan.
TERBAKAR - Kondisi Homestay Mountain View Tomohon yang terbakar, Minggu (17/8/2025). (Tribun Manado/Petrick Sasauw)

Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah, menyampaikan keterangan berdasarkan pengakuan suami korban, Edi.

Saat kejadian, Edi berada di bagian belakang penginapan bersama cucunya. 

Tiba-tiba, seorang karyawan dengan panik datang dan memberi tahu bahwa bangunan homestay terbakar.

Mendengar itu, Edi bergegas menuju ke lokasi dengan maksud menolong istrinya. 

Namun, setibanya di tempat kejadian, kobaran api sudah terlampau besar.

Ia tak bisa berbuat banyak selain menunggu petugas pemadam.

“Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena api sudah membesar,” kata Iptu Musalino.

Edi hanya bisa pasrah menunggu para petugas datang untuk memadamkan api tersebut.

Dalam insiden ini, tiga orang dipastikan meninggal dunia. 

Tiga unit mobil pemadam kebakaran bersama satu mobil watercanon Polres Tomohon dikerahkan ke lokasi. 

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 Wita. 

Hingga kini, polisi masih melakukan olah TKP dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.

Prof Ros Sempat Cari Jalan

Dari tiga korban jiwa yang meninggal, salah satunya adalah pemilik homestay itu sendiri, Prof. dr. Ros Kotambunan (83).

Ros dikenal warga sekitar sebagai sosok yang ramah.

Meski belakangan kondisi fisiknya sudah lemah dan hanya bisa duduk di kursi roda.

Saat api mulai membesar, warga sempat melihatnya berada di lantai dua bangunan.

“Korban sudah tua, tinggal duduk di kursi roda,” cerita Samuel, warga saat diwawancara di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Senin 18/8/2025.

Ia menuturkan, ketika api kian menyala, sang korban terlihat berada dekat tangga, seolah berusaha mencari jalan keluar.

Namun kobaran api terlalu cepat menjalar.

“Tidak ada yang berani ke sana karena api besar sekali.

Kami hanya bisa lihat dari jauh,” tambahnya lirih.

Warga yang panik tak mampu berbuat banyak.

Beberapa hanya berteriak, berharap ada keajaiban.

Tiga mobil pemadam kebakaran dan satu unit armored water canon (AWC) milik Polres Tomohon juga diterjukan untuk membantu pemadaman api.

Sayangnya, Ros akhirnya tak bisa diselamatkan.

Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Manado untuk diotopsi.

Tentang Tomohon

Kota Tomohon adalah salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Kota ini dijuluki, Kota Bunga karena kekayaan floranya dan menjadi salah satu penghasil bunga terbesar di Indonesia.

Kota Tomohon diresmikan sebagai daerah otonom pada 4 Agustus 2003, setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Minahasa.

Secara geografis, Kota Tomohon dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Minahasa.

Kota ini terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 700-1100 meter di atas permukaan laut.

Tomohon diapit oleh dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Lokon (1.579,6 mdpl) dan Gunung Mahawu (1.331 mdpl).

Selain itu, terdapat juga beberapa gunung lain seperti Gunung Tampusu.

Keberadaan di dataran tinggi membuat Tomohon memiliki udara yang sejuk.

Wilayahnya memiliki beberapa sungai, seperti Sungai Ranowangko, dan dua danau, yaitu Danau Linow dan Danau Pangolombian.

Tomohon telah dicatat dalam sejarah sejak lama. Salah satu catatan tertua adalah karya etnografis Pendeta N. Graafland pada tahun 1850-an.

Wali Kota Tomohon saat ini adalah Caroll Joram Azarias Senduk dan Wakil Wali Kota adalah Sendy Gladys Adolfina Rumajar.

(Tim TribunManado.co.id)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved