Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Bulog SulutGo Siapkan 30 Ribu Ton Beras, Stok Aman hingga Februari 2026

Pihaknya pun berharap melalui Gerakan Pangan Murah ini masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Rhendi Umar
BULOG SULUTGO - Kepala Perum Bulog SulutGo Ermin Tora saat di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/8/2025). Saat ini stok beras di Bulog Sulutgo sekitar 30 ribu ton. 

TRIBUNMANADO.COM,MANADO - Kepala Perum Bulog SulutGo Ermin Tora mengatakan, untuk saat ini stok beras sekitar 30 ribu ton.

Hal ini disampaikan pada kegiatan gerakan pangan murah Polri di Pasar Bersehati, Kamis (14/9/2025).

"Kalau kita hitung dengan kebutuhan penyaluran untuk SPHP dan bantuan pangan sekitar 5 ribu ton per bulan, ini cukup untuk sekitar 6 bulan ke depan. Jadi aman sampai dengan bulan Januari-Februari 2026," tuturnya.

Terdapat beberapa penyalur SPHP seperti pengecer di pasar, ritel moderen, Koperasi Merah Putih, dan lewat Gerakan Pangan Murah yang sudah dilaksanakan.

"Secara kinerja penyaluran nasional, kita berada di peringkat ke lima. Dan kita akan terus berkolaborasi dengan Polri. Target kita sekitar 100 ton per hari kita distribusikan. Dari Polresta Manado sudah bisa 20 ton sehingga ditambah lagi dengan polres-polres lainnya, kita yakin bisa dicapai," terangnya.

Pihaknya pun berharap melalui Gerakan Pangan Murah ini masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

"Dengan masifnya Gerakan Pangan Murah, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau dan pada akhirnya harga bisa stabil di pasaran," pungkasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan menambahkan, melalui Gerakan Pangan Murah Polri dan Bulog, Sulut menunjukkan penurunan harga beras.

“Dengan dilaksanakannya Gerakan Pangan Murah Polri dan Bulog di Sulut ini, berdasarkan data yang ada sampai dengan Kamis (14/8/2025) pukul 13.00 WIB, sudah menunjukkan kemajuan dengan menurunnya harga beras medium dari Rp 16.115 menjadi Rp 16.072,” jelasnya.

Sempat Mahal

Harga beras di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, sempat mahal.

BERAS - sudah tiga bulan terakhir ini harga beras terus mengalami kenaikan. Dari pantauan di Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, harga beras rata-rata mengalami kenaikan hingga Rp 17 ribu per kilogram.
BERAS - sudah tiga bulan terakhir ini harga beras terus mengalami kenaikan. Dari pantauan di Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, harga beras rata-rata mengalami kenaikan hingga Rp 17 ribu per kilogram. (Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku)

Terhitung sudah tiga bulan ini harga beras terus mengalami kenaikan.

Dari pantauan di Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, harga beras rata-rata mengalami kenaikan hingga Rp 17 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya harga beras paling mahal Rp 14 ribu per kilogram.

Menurut pedagang penyebab harga beras naik karena stoknya menipis di Pasar Bersehati.

Bahkan pedagang mengaku sudah tiga bulan ini pasokan beras tidak masuk di Pasar Bersehati.

"Kurang lebih 3 bulan ini stok beras kita telah menipis karena pasokan tidak lagi masuk dari beberapa daerah.

Menurut petani karena hasil panen berkurang dan alasan lain karena terlambat panen," ujar Juna salah satu pedagang saat ditemui di Pasar Bersehati, Rabu (13/8/2025).

Juna menjelaskan untuk tetap berjualan dirinya terpaksa membeli beras ke toko yang lebih besar.

Namun resikonya harga lebih mahal dan mereka hanya sedikit mendapatkan keuntungan.

"Meskipun untung sedikit setidaknya kita tetap berjualan karena ada lanangan tetap," jelasnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Manado Besok Jumat 15 Agustus 2025, Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan

Baca juga: Harga Rica Turun, Cek Daftar Harga Bahan Pokok di Pasar Bersehati Manado, Sulut

Dia mengaku, sampai saat ini pemerintah belum bisa mencari jalan keluar tarkait kekosongan pasokan beras ini.

"Sampai saat ini tidak ada solusi dari pemerintah sehingga kami menjerit sebagai pedagang.

Selain itu masyarakat yang datang pasti mengeluh kepada kami karena harga beras masih mahal," pungkasnya.

Kondisi kenaikan harga beras saat ini bisa dibilang anomali.

Pasalnya pasokan beras secara nasional justru melimpah.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, Produksi beras Indonesia tahun ini tercatat tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yakni sekitar 35,6 juta ton, melebihi target nasional.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado, dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved