Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Diplomat Muda Meninggal

Akhirnya Terungkap Fakta-Fakta Baru Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Hasil Temuan Kompolnas

Fakta-fakta baru temuan Kompolnas RI terkait kasus kematian diplomat muda Kemlu RI berinisial ADP alias Arya Daru.

Editor: Frandi Piring
Dok. Tribunnews.com/Rizki S. Saputra/Alfarizy/Handout
DIPLOMAT - Fakta-fakta baru temuan Kompolnas RI terkait kasus kematian diplomat muda Kemlu RI berinisial ADP alias Arya Daru. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sederet fakta baru terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berinisial ADP (39), terungkap.

Fakta-fakta terbaru setelah Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI melakukan pendalaman proses penyelidikan terkait kasus tersebut.

Sejumlah temuan penting dalam kasus kematian ADP didapat Kompolnas.

ADP yang merupakan seorang diplomat muda Kemlu RI ditemukan meninggal di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2025) lalu.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendalaman terhadap proses penyelidikan dan sekaligus melakukan meninjau langsung lokasi kejadian bersama penyidik Polda Metro Jaya.

Choirul menegaskan bahwa investigasi dilakukan secara ilmiah dan berbasis data, bukan asumsi.

Selengkapnya, simak fakta-fakta terbaru kasus kematian diplomat ADP berdasarkan temuan dari Kompolnas di TKP, dikutip dari Kompas.com. 

1. Kondisi Kamar Terkunci dari Dalam, Plafon dan Jendela Utuh

Temuan paling mendasar yang menjadi titik awal analisis adalah kondisi fisik kamar korban. Kompolnas mengonfirmasi bahwa pintu kamar terkunci dari dalam menggunakan slot, bukan kunci biasa.

“Kami sudah cek langsung. Slot pintu manual itu hanya bisa dikunci dari dalam. Bahkan penjaga kos diminta memperagakan ulang bagaimana saat ia mendobrak masuk setelah dipanggil oleh keluarga korban,” jelas Anam.

Selain pintu, akses lain seperti jendela dan plafon juga diperiksa. Hasilnya, plafon dalam keadaan utuh dan tidak terdapat tanda-tanda rusak atau dijebol, sementara jendela tidak menunjukkan bekas dibuka paksa.

“Plafonnya utuh, tidak ada celah untuk orang masuk. Ini penting, karena membantah dugaan bahwa ada orang lain masuk lewat atap atau ventilasi,” tegasnya.

2. Tidak Ada Rekaman yang Hilang

Seluruh titik kamera pengawas di area indekos, baik yang mengarah ke pintu masuk, lorong, maupun tangga, diperiksa langsung oleh Kompolnas.

Semua kamera dalam keadaan aktif, rekaman utuh, dan telah dikaji oleh penyidik.

“Kami pastikan CCTV tidak mati dan tidak ada footage yang hilang. Penyidik juga sudah menelusuri semua pergerakan korban selama beberapa hari terakhir,” kata Anam.

Rekaman tersebut menjadi bahan utama untuk merekonstruksi aktivitas ADP dari pagi hingga malam sebelum kejadian.

3. Jejak Aktivitas ADP Terlihat Jelas

Menurut Kompolnas, penyidik sudah menyusun rekonstruksi aktivitas korban mulai dari keluar-masuk kos, lokasi yang didatangi, hingga waktu kembali ke kamar.

Seluruh rangkaian aktivitas diperkuat dengan foto, video, dan informasi lokasi.

“Data ini sangat penting untuk melihat apakah ada interaksi mencurigakan. Sampai saat ini, belum ada indikasi kekerasan atau keberadaan pihak ketiga,” ujarnya.

4. Kantong Plastik Hitam Telah Diperiksa

Kantong plastik berwarna hitam yang sempat dibawa korban menjadi salah satu fokus publik.

Anam memastikan bahwa isi kantong plastik tersebut telah diperiksa oleh penyidik, meski belum bisa disampaikan ke publik karena masuk dalam materi penyidikan.

5. Suasana Indekos Tenang Saat Kejadian

Keterangan dari sejumlah penghuni kos yang masih terjaga hingga pukul 01.00 WIB pada malam kejadian menyebut tidak terdengar suara teriakan, gaduh, atau benda pecah.

Suasana saat itu dinilai senyap, bahkan ketika hujan rintik mulai turun.

“Informasi ini penting untuk menilai apakah ada kemungkinan keributan sebelum korban ditemukan. Tapi sejauh ini suasana malam itu sangat tenang,” jelas Anam.

6. ADP Dikenal Tertutup

ADP dikenal sebagai sosok tertutup oleh sesama penghuni indekos. Ia tinggal di kamar paling depan dan tidak pernah terlihat membawa tamu, kecuali istrinya yang sesekali berkunjung.

7. Hasil Otopsi Belum Disampaikan

Hingga kini, hasil otopsi dari rumah sakit masih belum keluar dan belum diumumkan kepada publik maupun keluarga.

Kompolnas meminta semua pihak untuk bersabar dan tidak menyebarkan spekulasi yang belum berdasar.

Kompolnas: Hormati Proses dan Keluarga Korban

Dalam kesempatan itu, Anam menegaskan pentingnya semua pihak, baik media, publik, maupun komunitas profesional, untuk menghindari spekulasi liar dan menghormati keluarga korban yang sedang berduka.

“Kompolnas menghargai respons masyarakat yang ingin tahu. Tapi kami imbau agar semua pihak menganalisis berdasarkan data, bukan opini. Hormati keluarga korban dan beri ruang bagi penyidik menyelesaikan tugasnya dengan profesional,” ujarnya.

Kompolnas memastikan akan terus mengawal penyelidikan secara aktif, termasuk mendorong agar penyidik bekerja dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sumber: Kompas.com

-

Baca juga: Terungkap Isi Rekaman CCTV Malam Sebelum Arya Daru Diplomat Ditemukan Tewas, Keluar Kos Bawa Kresek

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved