Daftar 20 Kampus dengan Pelamar Terbanyak di SNBT 2025

TRIBUNMANADO.COM - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kini mendapat pelamar lebih banyak ketimbang Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pada tahun 2025

Tren meningkatnya jumlah pendaftar ke PTN membawa banyak pertanyaan

Akankah PTS terus kehilangan pendaftar?

Belum lama ini, pada seleksi UTBK-SNBT 2025 mencatat lebih dari 1,4 juta peserta mendaftar

Angka tersebut meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

Sementara PTN semakin agresif memperbesar kuota masuk, bahkan merekrut dua hingga tiga kali lipat dari periode sebelumnya, membuat persaingan semakin ketat antar peserta dan menambah tekanan pada sistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Menurut data BPS dan GoodStats, dari tahun 2020 hingga 2024, mahasiswa PTN meningkat dari sekitar 3 juta menjadi hampir 3,9 juta.

Sedangkan mahasiswa PTS meski awalnya lebih banyak (sekitar 4,37 juta di 2020), malah stagnan atau sedikit menurun menjadi 4,58 juta di 2024.

UI jadi PTN dengan pendaftar terbanyak di 2025

Peminat calon mahasiswa baru di Universitas Indonesia (UI) menjadi yang tertinggi pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.

Data panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menunjukkan, total ada 111.206 calon mahasiswa yang memilih UI di SNBT.

Kemudian disusul oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan total pendaftar sebesar 101.069 dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 89.295 pendaftar.

Menanggapi hal itu, Direktur Humas Media Pemerintah dan Internasional UI Arie Afriansyah mengatakan, angka pendaftar sebesar 111.206 merupakan penghitungan total keseluruhan pendaftar SNBT yang memilih UI.

Menurut Arie, angka 111.206 itu muncul karena ada pendaftar yang memilih UI sebagai pilihannya lebih dari satu kali baik di jenjang sarjana atau vokasi.

Sementara jumlah pendaftar riil di UI tidak mencapai angka 111.000 tetap hanya 78.000 calon mahasiswa.

"Bisa ada kemungkinan seperti ini pilihan pertama UI, pilihan kedua UI, pilihan ketiga UI, dan pilihan keempat PNJ. Ada juga yang semuanya memilih UI," jelas Arie pada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Berikut data lengkap kampus dengan daftar terbanyak di SNBT 2025:

1. Universitas Indonesia (UI): 111.206

2. Universitas Sebelas Maret (UNS): 101.069

3. Universitas Gadjah Mada (UGM): 89.295

4. Universitas Diponegoro (Undip): 84.514

5. Universitas Padjadjaran (Unpad): 84.390

6. Universitas Brawijaya (UB): 79.985

7. Universitas Airlangga (Unair): 76.238

8. Universitas Negeri Surabaya (Unesa): 66.670

9. Institut Pertanian Bogor (IPB): 64.035

10. Universitas Sumatera Utara (USU): 62.905

11. Universitas Negeri Jakarta (UNJ): 61.646

12. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY): 59.233

13. Universitas Negeri Padang (UNP): 57.297

14. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI): 55.504

15. UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ): 48.640

16. Politeknik Negeri Bandung (Polban): 48.362

17. Universitas Hasanuddin (Unhas): 48.207

18. Universitas Negeri Malang (UM): 45.792

19. Universitas Sriwijaya (Unsri): 44.070

20. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) : 43.166

PTS diambang sepi peminat

Sebelumnya diberitakan, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan Firdaus Arifin dalam kolom yang ia tulis dan tayang di Kompas.com pada (17/7/2025) disebutkan ketimpangan antara PTN dan perguruan tinggi swasta (PTS) bukan sekadar soal branding atau mutu akademik.

Melainkan buah dari kebijakan negara yang tidak sepenuhnya adil dan proporsional.

Melalui Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 dan revisinya melalui Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023, negara menetapkan kuota minimum untuk jalur SNBP dan SNBT serta maksimum untuk jalur mandiri.

PTN diberi keleluasaan membuka jalur mandiri hingga 50 persen untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Namun di sisi lain, tidak ada kebijakan afirmatif yang menjamin keberlanjutan daya hidup PTS.

Menurutnya, di sinilah letak ketimpangan struktural. Ketika PTN mengoptimalkan jalur mandiri, PTS kehilangan segmen pasar yang selama ini menjadi sumber utama mahasiswa baru.

Kondisi ini, lanjut dia, semakin diperparah oleh status hukum PTN. PTNBH memiliki otonomi yang luas, termasuk dalam aspek akademik dan non-akademik. Mereka bisa mengatur sendiri pola seleksi, biaya kuliah, hingga rekrutmen mahasiswa.

Sehingga, dukungan anggaran negara, fasilitas lengkap, dan reputasi yang dibangun bertahun-tahun, PTNBH nyaris tak terkejar oleh PTS.

Dominasi ini bukan lagi soal keunggulan kompetitif, tetapi menjelma menjadi dominasi sistemik yang meminggirkan peran PTS. 

Bahkan dalam praktiknya, beberapa PTN diketahui menerima mahasiswa baru dalam jumlah sangat besar, lebih dari 30.000 orang per tahun.

Kompas

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.