Berita Populer Manado, Tangis 2 Anak Tak Tau Mau Sekolah di Mana, Sekolah Rakyat di Manado

TRIBUNMANADO.COM - Berikut ini beberapa berita populer Manado, Sulawesi Utara (Sulut) hari ini Senin, 14 Juli 2025

Inilah daftar berita yang menarik perhatian pembaca di portal Tribun Manado.

Berikut daftar berita populer di Manado:

1. Tangis 2 Anak Manado di Hari Ulang Tahun Kota: Sudah Pakai Seragam, Tapi Tak Tau Mau Sekolah di Mana

Di tengah gegap gempita perayaan Hari Ulang Tahun ke-402 Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ada dua tangis yang tak terdengar dalam keramaian. 

Bukan tawa atau sukacita, melainkan air mata dua anak Kota Manado yang tercecer dari sistem pendidikan di tanah kelahirannya sendiri.

Senin 14 Juli 2025 pagi, udara dingin usai Subuh menyelimuti rumah sederhana di sudut kota.

MRJF alias Ikra dan RPM alias Raisa, dua anak kurang mampu penerima PIP dan anak penerima PKH mengenakan seragam putih biru, berdiri terpaku di depan pintu rumah.

Tas sudah digendong. Sepatu sudah dipakai. Tapi mereka tak tahu akan melangkah ke sekolah mana.

Tas sudah digendong. Sepatu sudah dipakai. Tapi mereka tak tahu akan melangkah ke sekolah mana.

Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran baru 2025.

Tapi bagi Ikra dan Raisa, itu adalah hari pertama mereka merasa tak diinginkan oleh sistem.

Ikra sebelumnya sudah mendaftar di SMP Negeri 1 Manado, sekolah favorit yang menjadi harapan banyak anak di kota ini.

Baca Selengkapnya  

2. Awali Kegiatan Belajar, Sekolah Rakyat Manado Terapkan Kurikulum Persiapan, Murid Tinggal di Asrama

Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado mulai beroperasi, Senin (14/7/2025). 

Sebanyak 75 siswa (39 laki-laki dan 36 perempuan) mulai menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Balai Sentra Tumou Tou Kemensos, Paal Empat, Kecamatan Tikala, Manado, Sulawesi Utara. 

Kepala SRMP 21 Manado Fenny MS Kilikily mengungkapkan, tiga bulan pertama pihaknya akan menerapkan Kurikulum Persiapan. 

"Karena ini baru, sesuai petunjuk Kemensos dan Kemendikdasmen, diawali Kurikulum Persiapan sehingga ada pembiasaan bagi murid dan guru," ujar Fenny. 

Setelah itu, pihaknya akan menerapkan kurikulum seperti Sekolah Menengah Pertama pada umumnya. 

"Sembari jalan, tenaga guru yang saat ini baru 11 orang juga akan ditambah sehingga bisa standar sesuai sekolah negeri," jelasnya. 

SR hadir untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

SR diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, yakni kategori desil I dan desil II.

Dua kategori ini yakni keluarga miskin ekstrem dan keluarga miskin. 

"Kami harap orang tua bisa berbesar hati merelakan anak mereka untuk kami didik dan asuh di sekolah ini," katanya. 

Baca Selengkapnya  

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.