Sulut Maju

Gubernur Sulut Yulius Selvanus Ucapkan Selamat Berpengucapan Syukur : Pereerat Kebersamaan

Pemprov Sulut
PEMPROV SULUT - Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus mengucapkan selamat melaksanakan Pengucapan Syukur kepada seluruh masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan, Minggu (13/7/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus mengucapkan selamat melaksanakan Pengucapan Syukur kepada seluruh masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan, Minggu (13/7/2025).

“Saya atas nama Pemerintah Provinsi saya mengucapkan selamat berpengucapan syukur buat seluruh masyarakat Minahasa Selatan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan berkat melimpah bagi kita semua,” katanya.

Yulius Selvanus Komaling berpesan agar masyarakat menjadikan momentum Pengucapan Syukur sebagai waktu untuk merenung, bersyukur, dan memperkuat semangat kebersamaan.

“Pengucapan Syukur adalah kesempatan bagi kita semua untuk menghentikan sejenak aktivitas dan menundukkan hati, mengingat segala berkat dan kasih Tuhan yang melimpah bagi kita,” ujar Gubernur Yulius.

Menurut Yulius, syukur tidak hanya pada materi.

Tapi pada kesehatan, kedamaian, dan persatuan yang terjaga. 

“Sebagai bentuk kearifan lokal yang telah mentradisi, Pengucapan Syukur digelar sebagai wujud terima kasih dan syukur atas hasil panen, keberhasilan, atau kejadian baik lainnya.

Jadikan Pengucapan Syukur sebagai momentum  memperkuat iman dan spiritualitas kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Gubernur Yulius.

Gubernur Sulawesi Utara Kerja Keras Tiap Hari, Bukan Sekadar Seremoni

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, terus menunjukkan komitmen serius dalam membangun dan memajukan berbagai sektor di Bumi Nyiur Melambai.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (DKIPS) Sulut, Dr. Denny Mangala, menegaskan bahwa dedikasi Gubernur Yulius tercermin dari etos kerja yang konsisten dan totalitas, bahkan hingga larut malam.

“Bapak Gubernur setiap hari bekerja sampai larut malam memikirkan kemajuan Sulawesi Utara,” terang Mangala sebagaimana rilis yang diterima Tribun Manado pada Sabtu 12 Juli 2025. 

Mangala juga menanggapi sejumlah kritik yang menyebut Gubernur hanya sibuk pencitraan dan menghadiri acara seremoni.

Menurutnya, tudingan tersebut tidak berdasar dan berasal dari pihak yang tidak memahami secara utuh kerja nyata yang telah dilakukan sang gubernur.

Ia memaparkan berbagai langkah taktis dan strategis yang telah dilakukan Gubernur sejak awal masa jabatannya:

1. Lobi Program Prioritas ke Pemerintah Pusat

Sejak dilantik, Gubernur aktif menjalin komunikasi intensif dengan berbagai kementerian untuk memperjuangkan program-program strategis bagi Sulawesi Utara.

Hal ini penting mengingat keterbatasan APBD Sulut.

Hasilnya, sejumlah kementerian telah memberi respons konkret:

  • Kementerian Kelautan dan Perikanan: anggaran untuk Pelabuhan Bitung dan tambak udang.
  • Kementerian PUPR: alokasi 3.000 unit rumah.
  • Kementerian Pertahanan: dukungan pembangunan SMA Taruna Nusantara di Langowan.
  • Kementerian Pertanian: bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) tahap pertama telah disalurkan.
  • Bappenas: menyambut positif usulan program strategis untuk dukungan pusat.

2. Dorong Konektivitas Pariwisata Lewat Jalur Udara

Untuk mendongkrak sektor pariwisata, Gubernur menggagas pembukaan rute penerbangan baru:

  • Domestik: Manado–Toraja (sudah dibuka), dan sedang dijajaki Manado–Kalimantan Utara, Maluku, Papua, dan Palu.
  • Internasional: dalam pembicaraan jalur langsung Manado ke Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

Sinergi juga dilakukan dengan pemerintah kabupaten/kota dalam membenahi destinasi wisata, dengan dukungan anggaran pusat.

3. Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Rakyat

Gubernur mendorong perluasan lahan sawah di berbagai kabupaten/kota melalui revisi RTRW. Bantuan alsintan, pupuk, bibit, dan pompa air pun disalurkan.

ASN juga diminta menjadi contoh dengan menanam komoditas kebutuhan harian seperti cabai, tomat, dan bawang merah.

4. Perluasan Akses Pendidikan dan Kesehatan

Pemerataan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan menjadi perhatian utama. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

  • Rencana pembangunan Universitas Negeri di Bolaang Mongondow.
  • Optimalisasi pelayanan rumah sakit pemerintah.
  • Perluasan kepesertaan BPJS Kesehatan dan program layanan gratis, dimulai dari Kepulauan Talaud.

5. Tata Ulang Sektor Pertambangan dan Perikanan

Dua sektor potensial, yakni tambang dan perikanan, kini dibenahi secara serius.

Gubernur mengambil langkah tegas:

  • Tidak lagi menerbitkan IUP (Izin Usaha Pertambangan) baru.
  • Mengembangkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dengan legalitas IPR (Izin Pertambangan Rakyat) agar masyarakat bisa menambang secara sah dan berkontribusi pada PAD.
  • Semua industri perikanan wajib membuka kantor resmi di Sulut sebagai dasar pengenaan pajak daerah.

6. Infrastruktur: Jalan, Sekolah, dan Rumah Sakit

Gubernur menyadari bahwa perbaikan jalan rusak masih terbatas karena dana besar dan status kewenangan yang beragam (nasional, provinsi, kabupaten/kota).

Meski demikian, instruksi telah diberikan untuk memperbaiki jalan-jalan di bawah kewenangan provinsi.

Saat ini masih dalam tahap pengadaan barang dan jasa (tender), termasuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan.

7. Operasi Pangan Murah Setiap Hari

Pemerintah Provinsi bersama Bulog secara rutin melaksanakan Gerakan Pangan Murah, khususnya di daerah-daerah yang akan menggelar pengucapan syukur.

Tujuannya membantu masyarakat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau.

Menurut Mangala, sejumlah program besar lainnya masih dalam proses penyesuaian anggaran karena kebijakan efisiensi nasional.

Ia menjelaskan bahwa APBD 2025 belum sepenuhnya mencerminkan visi dan misi Gubernur karena disusun sebelum beliau menjabat. Penyesuaian akan dilakukan melalui APBD Perubahan 2025.

“Karena itu, marilah dengan kedewasaan dan pemikiran jernih kita memberikan waktu bagi Bapak Gubernur untuk bekerja serta memberikan dukungan untuk kebijakan-kebijakan Bapak Gubernur dalam membangun Sulawesi Utara.

Kritikan dan koreksi bagi Bapak Gubernur tidak masalah, sepanjang itu didasarkan pada data dan fakta yang objektif dan bukan asumsi ataupun karena faktor politik,” tutup Mangala. (Art)