Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demokrat Sulut

Demokrat Sulut Cari Pengganti Elly Lasut, 3 Nama Menguat Isi Posisi Ketua DPD, Ini Kata Pengamat

Pengamat politik Sulawesi Utara, Baso Affandi, melihat bahwa perpindahan E2L ke posisi komisaris membuka babak baru bagi Demokrat Sulut.

Kolase Tribun Manado/Ho
DEMOKRAT SULUT - Kolase foto Baso Affandi dan Royke Anter, Noortje Van Bone, serta Hillary Brigitta Lasut. Tiga nama tersebut berpotensi menggantikan Elly Lasut sebagai Ketua Demokrat Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Kursi Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan akan berganti, menyusul penunjukan Elly Engelbert Lasut (E2L) sebagai Komisaris di PT Angkasa Pura. 

Pergantian ini bukan sekadar formalitas, namun memicu dinamika internal yang menarik dalam tubuh partai berlambang Mercy tersebut.

Tiga nama mulai mencuat sebagai calon kuat pengganti E2L. Mereka adalah Hillary Brigita Lasut, Roycke Anter dan Nontje Van Bone.

Pengamat politik Sulawesi Utara, Baso Affandi, melihat bahwa perpindahan E2L ke posisi komisaris membuka babak baru bagi Demokrat Sulut.

“Pergantian Ketua DPD dalam partai politik adalah momen strategis. 

Ini menyangkut konsolidasi kekuatan, penyusunan struktur, hingga arah strategi menghadapi kontestasi politik ke depan,” ujar Baso Kamis (10/7/2025).

Ia menyoroti beberapa aspek penting yang akan mewarnai transisi ini:

1. Transisi Kekuasaan yang Sensitif

E2L adalah figur sentral dalam Demokrat Sulut.

Kepergiannya membuka ruang kompetisi, tetapi juga bisa menimbulkan friksi, terutama bila proses suksesi dianggap tidak inklusif.

2. Faksionalisasi dan Potensi Fragmentasi

Tiga kandidat kuat yang mencuat menunjukkan adanya polarisasi basis pendukung.

Jika tidak dikelola bijak, ini bisa mengancam soliditas internal partai.

3. Simbol Politik Baru

Demokrat Sulut berada di persimpangan: tetap mempertahankan orientasi politik keluarga Lasut, atau membuka jalan regenerasi dan keterbukaan yang lebih luas.

Tantangan dan Peluang Para Kandidat

Baso memberikan analisis mendalam terhadap masing-masing calon ketua:

Hillary Brigita Lasut (HBL)

Peluang:

- Memiliki jejaring kuat yang diwarisi dari sang ayah.

- Populer di tingkat nasional dan dikenal di kalangan pemilih muda.

- Mewakili semangat regenerasi dalam tubuh Demokrat.

Tantangan:

- Dianggap perpanjangan dari politik dinasti keluarga Lasut.

- Isu kemandirian masih menjadi pertanyaan: mampukah ia lepas dari bayang-bayang E2L

Roycke Anter

Peluang:

- Loyalis Demokrat yang punya rekam jejak teknis dan struktur partai.

- Minim kontroversi, berpotensi menjadi figur kompromi antar faksi.

Tantangan:

- Kurang populer secara elektoral jika dibandingkan dengan HBL.

- Tidak punya koneksi langsung ke pusat sekuat calon lainnya.

Nontje Van Bone

Peluang:

- Memiliki pengalaman birokrasi yang luas dan dikenal luas di kalangan perempuan.

- Jaringan lokal cukup solid, terutama di wilayah Manado dan sekitarnya.

Tantangan:

- Kurang mendapat resonansi di kalangan pemilih muda.

- Citra “masa lalu” partai bisa jadi beban jika tidak melakukan pendekatan baru.

Menurut Baso, restu dari DPP, khususnya Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan sangat menentukan siapa yang akan memimpin Demokrat Sulut.

“Partai Demokrat menganut model kepemimpinan top-down. Pusat punya kekuasaan besar dalam menentukan kepemimpinan daerah,” kata Baso, merujuk pada teori partai kartel Katz & Mair.

Restu dari pusat tidak hanya berlandaskan popularitas, tetapi juga loyalitas dan kesesuaian dengan agenda strategis nasional partai, apalagi menjelang Pilkada 2024 dan Pemilu 2029.

Baso menegaskan bahwa pergantian ini bukan hanya soal struktural, tetapi juga simbolisasi arah baru partai di Sulut. 

Jika dikelola dengan baik, ini bisa jadi momen konsolidasi dan revitalisasi. Namun jika tidak, potensi perpecahan dan perebutan kepentingan bisa merugikan partai secara keseluruhan.

“Demokrat Sulut punya peluang besar untuk bangkit lebih kuat, tapi juga risiko terjebak dalam tarik-menarik kepentingan internal. Semua tergantung bagaimana proses ini dikelola secara adil dan inklusif,” pungkasnya. (Pet)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved