Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen 1 Samuel 25: 14-3, Dua Pesona yang Berbeda

Saat Daud meminta sedikit belas kasihan bagi anak buahnya, Nabal menghina dengan kasar dan Daud murka.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Meta AI
ALKITAB: Gambar ilustrasi Alkitab 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul dua pesona yang berbeda.

Bacaan Alkitab diambil dalam 1 Samuel 25: 14-3.

Renungan diambil dari moment of inspiration LPMI. 

Baca juga: Renungan Harian Kristen 1 Samuel 17 : 33 - 37, Latihan Sejak Masa Muda

Firman Tuhan : “Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel, maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.” (1 Samuel 25:30-31)

Ketika melarikan diri dari Saul, Daud hidup terlunta-lunta, miskin, dan menderita.

Saat di padang gurun, Daud melindungi peternakan milik Nabal seorang kaya keturunan Kaleb.

Saat Daud meminta sedikit belas kasihan bagi anak buahnya, Nabal menghina dengan kasar dan Daud murka.

Dalam kisah ini fokusnya adalah tindakan bijaksana Abigail istri Nabal untuk melunakkan hati Daud dan juga mengirimkan persembahan logistik.

Abigail sebagai istri Nabal mungkin merasakan kekayaan dan kelimpahan materi, namun hidupnya tidak bahagia karena karakter suaminya yang buruk.

Saat melihat Daud dalam kondisi yang terlunta-lunta, ungkapannya menunjukkan isi hatinya yang bijak namun juga sanjungan yang luar biasa pada Daud yang diyakininya akan menjadi raja kelak.

Tindakan Abigail ini menyelamatkan suaminya dari pembantaian, sekaligus meluputkan Daud dari dosa penumpahan darah tanpa alasan (dalam Perjanjian Lama) sangat dimurkai Tuhan.

Di sini ada dua pesona yang kontradiktif, antara pesona Nabal dengan kekayaannya namun dibarengi dengan karakter yang buruk, dan di sisi lain ada pesona rohani Daud yang luar biasa walaupun dalam kondisi sosial ekonomi terpuruk.

Dua pesona yang berlawanan ini menjadi pengamatan Abigail dan dia pun memberikan respon yang manusiawi.

Selanjutnya dengan tegas dia meminta Daud mengingat perannya jika telah menjadi raja.

Respon ini kemudian berbuah manis ketika Daud mengambilnya menjadi istri.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved