Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita GMIM

Peduli Lingkungan, Guru Sekolah Minggu GMIM Gelar Aksi Tanam Pohon di Minut

Ratusan guru Sekolah Minggu GMIM yang biasa disebut engku dan enci, menggelar aksi penanaman bibit pohon dan buah di lokasi Perkemahan Ceria

christian wayongkere/tribun manado
TANAM POHON - Panitia Pelaksana, peserta Perkemahan Ceria Guru Sekolah Minggu se Sinode GMIM dan KPA Sinode GMIM tanam pohon di sela-sela kegiatan Perkemahan di perkebunan Keluarga Ramoy Markus Luntungan Mawuntu Desa Watudambo Minut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Ratusan guru Sekolah Minggu GMIM yang biasa disebut engku dan enci, menggelar aksi penanaman bibit pohon dan buah di lokasi Perkemahan Ceria, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Perkemahan Ceria Guru Sekolah Minggu se-Sinode GMIM yang digelar sejak 6 Juli hingga 9 Juli 2025 di Perkebunan milik Drs Ramoy Markus Luntungan Mawuntu, Desa Watudambo, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

Penanaman pohon juga melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara, sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat edukasi kepada guru-guru Sekolah Minggu mengenai pentingnya merawat bumi sebagai bagian dari tanggung jawab iman.

Ketua Komisi Pelayanan Anak (KPA) Sinode GMIM Pnt Michael Mait menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perkemahan biasa, namun juga menjadi wadah pembinaan dan penguatan iman bagi para guru Sekolah Minggu.

“Ini menjawab pergumulan gereja secara umum. Guru Sekolah Minggu memiliki peran penting dalam pendidikan rohani anak-anak,” kata Michael Mait.

Menurutnya, dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini, para peserta dibekali dengan berbagai materi penting seperti kesehatan mental anak, gereja ramah anak, dan peran iman dalam merawat lingkungan.

Tak hanya itu, guru Sekolah Minggu juga dibekali keterampilan praktis melalui sesi pembuatan alat peraga, ibadah kreatif, metode pelayanan BTK dan e-kids, serta pelatihan pertolongan pertama untuk anak-anak yang mengalami kecelakaan ringan.

“Guru Sekolah Minggu bukan hanya perlu punya pengetahuan dan motivasi, tapi juga harus terampil,” tambah Mait.

Ketua KPA Wilayah Minawerot, Pnt drh Hanna Tioho, selaku panitia pelaksana menyebutkan bahwa perkemahan ini diikuti oleh sekitar 800 peserta dari berbagai wilayah pelayanan GMIM.

Sementara itu, Ketua Jemaat GMIM Rekek Eden Watudambo Pdt Yenny Kaunang berharap perkemahan ini akan semakin memperkuat kualitas serta pemahaman guru dan anak-anak Sekolah Minggu terhadap Tuhan Yesus Kristus.

“Gereja masa depan tumbuh dari anak-anak Sekolah Minggu GMIM. Kegiatan sederhana seperti ini dikemas secara menarik namun punya dasar iman yang kuat,” ungkap Pdt Kaunang.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga Ramoy Markus Luntungan Mawuntu yang telah menyediakan lokasi perkebunan sebagai tempat pelaksanaan perkemahan.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved