Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Pemda Sulawesi Utara Didorong Cari Sumber Pendanaan Investasi Baru dari Obligasi dan Crowd Funding

"Sejatinya, bisa diakses ke pasar modal. Begitu juga obligasi daerah, security crowd funding," katanya lagi. 

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Fernando Lumowa
RAKOR TPAKD - Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar berbicara dalam Rakor Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulut Gorontalo di Manado, Kamis (3/7/2025). Ia meminta pemda di Sulut lebih kreatif mendapatkan pendanaan. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Malut mendorong pemerintah daerah mencari alternatif pembiayaan baru untuk program dan infrastruktur pemerintah. 

Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengungkapkan hal tersebut dalam Rakor Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulut Gorontalo di Manado, Kamis (3/7/2025). 

Kata Robert, pemda harus kreatif untuk mendapatkan pembiayaan.

Selama ini, investasi dan pembiayaan pemerintah bersandar pada dana perbankan. 

"Sejatinya, bisa diakses ke pasar modal. Begitu juga obligasi daerah, security crowd funding," katanya lagi. 

Dengan begitu, proyek pemerintah bisa dibiayai dengan konsep urun dana oleh investor.

Selain itu, ror ini bertujuan mendorong acara UMKM bisa semakin mudah untuk mengakses pembiayaan. 

"TPKAD bertugas mendampingi, memfasilitasi dan memperkaya alternatif, sumber pendanaan yang bervariasi bagi UMKM," jelasnya. 

TPKAD yang dipimpin pemerintah daerah juga memberikan pendampingan terhadap pelaku usaha termasuk petani sebagai produsen pangan. 

Pendampingan dilakukan dari hulu ke hilir.

Foto Tribunmanado.com/Fernando Lumowa Kepala OJK Sulutgomalut,
RAKOR TPAKD - Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar berbicara dalam Rakor Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulut Gorontalo di Manado, Kamis (3/7/2025). Ia meminta pemda di Sulut lebih kreatif mendapatkan pendanaan.

"Misalnya untuk petani kakao, bukan hanya budidaya tapi sampai pendampingan hingga ke pasar," jelasnya. 

TPKAD diharapkan bisa membentuk ekosistem lengkap.

Petani akan ditunjang oleh lembaga keuangan untuk permodalan, pemerintah daerah sebagai fasilitator dan mencari offtaker pemasarannya. 

"Jika ekosistem ini terbentuk, petani akan meningkat. Perbankan bisa menyalurkan pembiayaan dengan baik sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Robert. 

Saat ini telah terbentuk 16 TPAKD di Sulut dan 7 TPAKD di Gorontalo.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved