Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amalan Islam

Islam Larang Umat Hidup Bermalas-Malasan, Ini Dalil dan Kisah Nabi yang Bekerja

Islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras, berikhtiar, dan menjemput rezeki dengan cara yang halal.

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
META AI
PEKERJA - Ilustrasi para pekerja kantoran. Gambar oleh Meta AI. Diakses pada Minggu 29 Juni 2025. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Islam bukanlah agama yang membenarkan umatnya untuk bermalas-malasan, apalagi berpangku tangan dan hanya menunggu rezeki datang tanpa usaha.

Sebaliknya, Islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras, berikhtiar, dan menjemput rezeki dengan cara yang halal.

Dalam ajaran Islam, bekerja dan berusaha merupakan bagian dari ibadah.

 Tak hanya sebatas urusan duniawi, bekerja pun bernilai spiritual selama diniatkan dengan baik.

Berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW menegaskan pentingnya bekerja dalam kehidupan umat Muslim.

Bahkan para Nabi, yang merupakan manusia-manusia pilihan Allah, juga tidak meninggalkan aktivitas kerja.

Salah satu teladan utama datang dari Nabi Muhammad SAW, yang sejak muda telah bekerja sebagai penggembala dan pedagang.

Begitu juga dengan para sahabatnya, yang memiliki berbagai profesi mulai dari petani, pedagang, hingga pengrajin.

Kisah paling menginspirasi datang dari Nabi Daud AS, yang disebut dalam hadits dan Al-Qur’an sebagai sosok yang tidak mau makan kecuali dari hasil tangannya sendiri.

Diriwayatkan bahwa Nabi Daud AS bekerja sebagai pandai besi, dan ia menafkahi dirinya sendiri dari pekerjaan tersebut.

Ia tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain meskipun memiliki kedudukan tinggi sebagai Nabi dan Raja.

Berikut dalil-dalil Al Quran dan hadits tentang bekerja beserta amalan islam bacaan doa setelah bekerja:

Dalil bekerja dalam Al Quran

“Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).” (QS. Naba” : 11)

“Kami telah menjadikan untukmu semua didalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan (bekerja) ; Tetapi sedikit sekali di antaramu yang bersyukur.” (QS. A”raf : 10)

"Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum”ah : 10)

"Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk : 15)

"Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah (bekerja).” (QS. Al-Muzzammil : 20)

Dalil Hadits tentang bekerja

“Sesungguhnya Nabi Allah Daud a.s. tidak makan, kecuali dari hasil kerjanya sendiri.” (HR.Bukhari)

Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Jika ada seseorang di antara kamu yang mengambil tali dan mengikatkan di punggungnya lalu kembali dengan membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya dan menjualnya, sehingga dengan itu Allah memberinya kehormatan, itu lebih baik baginya daripada meminta-minta, baik diberi atau ditolaknya.” (HR. Bukhari)

”sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya (propesional).” (HR. Ahmad)

Bacaan doa setelah bekerja

(Allahumma innii astaudi’uka ‘amalii wanafsii wa tawwakaltu ‘alallah.)

Artinya :“Yaa Allah, aku serahkan kepada-Mu pekerjaanku dan jiwa ragaku dan aku bertawakal kepada Engkau yaa Allah.”

Allahuma innii a'uudzubika an adhilla, au udhalla, au azilla, au adzlama, au ajhala, au yujhala 'alayya

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadaMu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat zalim atau dizalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi." (HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved