Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

Populer Sulut: Daftar SMA Sepi Pendaftar, 17 Anggota DPRD Dicekal, hingga Keluhan Warga soal Damri

Sejumlah topik berita menarik perhatian pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Kamis (26/6/2025). Berikut berita populer Sulut edisi hari ini.

TribunManado
BERITA POPULER: Sejumlah topik berita menarik perhatian pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Kamis (26/6/2025). Mulai dari daftar 22 SMA yang belum memiliki pendaftar, pencekalan 17 anggota DPRD Bitung dalam kasus dugaan korupsi perjalanan dinas, hingga keluhan penumpang terhadap pelayanan Damri di Sulut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Sejumlah topik berita menarik perhatian pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Kamis (26/6/2025).

Mulai dari daftar 22 SMA yang belum memiliki pendaftar, pencekalan 17 anggota DPRD Bitung dalam kasus dugaan korupsi perjalanan dinas, hingga keluhan penumpang terhadap pelayanan Damri di Sulut.

Berikut berita populer Sulut edisi hari ini.

1. Ini Daftar SMA di Sulawesi Utara yang Sepi Pendaftar

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA tengah berlangsung di Sulawesi Utara.

Namun, sebanyak 22 sekolah belum menerima satu pun pendaftar.

Dinas Pendidikan Provinsi Sulut menyebutkan beberapa penyebab, salah satunya kendala internet yang membuat siswa sulit mendaftar secara daring.

Baca selengkapnya

2. 17 Anggota DPRD Bitung Dicekal ke Luar Negeri oleh Kejari

Kejari Bitung melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap 26 orang terkait kasus dugaan korupsi perjalanan dinas tahun anggaran 2022–2023.

Dari jumlah itu, 17 merupakan anggota DPRD periode 2019–2024.

Beberapa di antaranya masih aktif di periode 2024–2029.

Pencekalan dilakukan karena indikasi sejumlah pihak sudah berada di luar negeri.

Baca selengkapnya

3. Pelayanan Damri di Sulut Dikeluhkan Penumpang, AC Tak Dingin hingga Tarif Mahal

Sejumlah penumpang mengeluhkan pelayanan Damri di Sulut.

Masalah yang disorot antara lain jadwal keberangkatan yang tidak tepat waktu, AC bus yang sering mati, dan tarif melebihi harga resmi.

Salah satu penumpang menyebut tarif yang seharusnya Rp 85 ribu sering naik menjadi Rp 90 ribu.

Ia juga membagikan pengalaman saat harus ikut mendorong bus yang mogok.

Meski ada sedikit perbaikan seperti penurunan jumlah penumpang berdesakan dan peningkatan kebersihan, penumpang menilai Damri perlu perbaikan menyeluruh.

Baca selengkapnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved