Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Piala Dunia 2026

Nasib Iran di Piala Dunia 2026, Siapa Penggantinya Jika Dicoret FIFA? Berikut Ulasannya

Laporan dari media internasional menyebutkan bahwa FIFA kini tengah mempertimbangkan opsi-opsi yang tersedia terkait Iran di Piala Dunia 2026.

Editor: Ventrico Nonutu
Fatemeh Bahrami - Anadolu Agency
PIALA DUNIA - Pemain timnas Iran saat berselebrasi. Bagaimana nasib Iran di Piala Dunia 2026? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Peta peserta Piala Dunia 2026 bisa berubah.

Hal ini dikarenakan adanya konflik geopolitik antara Israel dan Iran yang juga melibatkan Amerika Serikat.

Lalu bagaimana nasib Iran di Piala Dunia 2026?

Apabila Iran dicoret, bagaimana dengan peluang Indonesia?

Apakah bisa menggantikan Iran?

Berikut ulasannya:

Ketegangan Iran–Amerika Berujung ke Lapangan Sepak Bola

Piala Dunia FIFA 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada kini menghadapi ancaman ketidakpastian dari krisis politik global.

Bukan hanya soal logistik dan teknologi, tapi juga soal konflik militer yang berpotensi menggagalkan partisipasi sebuah negara peserta: Iran.

Iran saat ini tengah terlibat dalam ketegangan serius dengan Amerika Serikat dan Israel, menyusul rangkaian serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran.

Di tengah konflik tersebut, banyak pihak mempertanyakan: bagaimana mungkin Iran bermain di negara yang sedang berseteru dengan mereka secara terbuka?

FIFA dalam Tekanan, Undian Grup Jadi Taruhan

Laporan dari media internasional The Guardian menyebutkan bahwa FIFA kini tengah mempertimbangkan opsi-opsi yang tersedia terkait Iran.

Salah satu ide yang mengemuka adalah menempatkan Iran di Grup A agar seluruh pertandingan mereka digelar di Meksiko bukan di Amerika Serikat.

Namun solusi ini dianggap rapuh.

Pasalnya, jika Iran lolos dari fase grup dan masuk ke babak gugur, mereka tetap harus bermain di wilayah AS tempat sebagian besar pertandingan knockout akan berlangsung.

FIFA memang belum memberikan komentar resmi, namun sumber internal menyebutkan bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino dan Dewan FIFA sedang dalam tekanan berat menjelang undian grup yang dijadwalkan berlangsung Desember 2025.

Iran Lolos, Tapi Tidak Aman

Secara resmi, Iran telah lolos ke Piala Dunia 2026.

Mereka meraih tiket setelah melalui fase kualifikasi Asia pada Maret lalu.

Ini adalah penampilan keempat mereka secara berturut-turut.

Namun, status tersebut tidak menjamin apa-apa.

Larangan perjalanan yang diterapkan Amerika Serikat terhadap warga negara Iran masih berlaku.

Bahkan, meski ada pengecualian untuk atlet, kebijakan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu karena eskalasi konflik.

Kondisi ini membuat partisipasi Iran dalam ajang paling bergengsi di dunia sepak bola berada di ujung tanduk.

Preseden Rusia: Jika Politik Mengalahkan Sepak Bola

Ini bukan pertama kalinya geopolitik mempengaruhi Piala Dunia.

Rusia, salah satu kekuatan sepak bola Eropa, disanksi FIFA dan dilarang tampil dalam berbagai kompetisi internasional sejak menginvasi Ukraina.

Jika FIFA konsisten dengan kebijakan tersebut, maka kemungkinan Iran akan menerima perlakuan serupa jika konflik bersenjata dan ketegangan diplomatik dengan AS tidak mereda.

Jika Iran Dicoret, Siapa Penggantinya?

Apabila Iran akhirnya dicoret FIFA, maka pertanyaan krusial berikutnya muncul: siapa yang akan menggantikan Iran di Piala Dunia 2026?

Jawabannya sangat mungkin datang dari jalur kualifikasi Asia (AFC).

Dan inilah yang membuat nama Indonesia ikut diperhitungkan dalam wacana global.

Peluang Indonesia: Jalan Panjang Tapi Masih Terbuka

Indonesia saat ini masih berada dalam proses kualifikasi menuju Piala Dunia 2026.

Timnas Garuda akan memulai putaran keempat pada 8 Oktober 2025.

Di ronde ini, Indonesia tergabung dalam satu grup bersama lima negara kuat dari Timur Tengah:

Uni Emirat Arab (UEA)

Qatar

Irak

Oman

Arab Saudi

Keenam tim akan dibagi menjadi dua grup (A dan B), masing-masing berisi tiga tim. Hanya peringkat pertama dari setiap grup yang akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026.

Sementara peringkat kedua masih harus berjuang di ronde kelima untuk masuk ke play-off antarkonfederasi.

Jalur Ronde Kelima dan Play-off Antar-Konfederasi

Dua tim runner-up dari grup A dan B di ronde keempat akan saling berhadapan dalam dua leg home-away pada November 2025.

Pemenangnya akan lolos ke babak play-off antarkonfederasi.

Di sana, Indonesia, jika lolos akan bertemu dengan:

1 tim dari CAF (Afrika)

1 tim dari CONMEBOL (Amerika Selatan)

1 tim dari OFC (Oseania)

2 tim dari CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah)

Enam tim ini akan diperingkat berdasarkan ranking FIFA. Empat tim dengan peringkat terendah akan memainkan laga knock-out satu leg.

Dua pemenang akan menantang dua tim peringkat tertinggi.

Dua tim terakhir yang menang akan mendapatkan tiket menuju Piala Dunia.

Negara di Asia yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026

Iran

– Uzbekistan

– Korea Selatan

– Yordania

– Jepang

– Australia

Skenario Jika Iran Dicoret

Jika Iran benar-benar dicoret, FIFA bisa mengambil dua jalur:

- Menunjuk tim pengganti langsung dari AFC berdasarkan ranking atau prestasi kualifikasi

- Membuka play-off tambahan untuk tim-tim terbaik non-lolos dari zona Asia

- Indonesia bisa saja mendapatkan keuntungan dari skenario ini terutama jika mereka mampu tampil gemilang di ronde keempat dan menunjukkan performa menjanjikan yang diakui FIFA.

Situasi Negara Lain: Ada 9 Negara yang Terancam

Iran bukan satu-satunya negara yang terancam tidak bisa tampil di AS.

Larangan masuk ke wilayah AS juga mencakup 8 negara lain yang sebagian besar berasal dari Afrika dan Amerika Latin, termasuk:

Republik Demokratik Kongo

Mesir

Ghana

Pantai Gading

Burkina Faso

Kamerun

Venezuela

Senegal

Daftar ini dikeluarkan oleh pemerintahan Trump melalui kebijakan pembatasan perjalanan yang masih berpengaruh.

Mimpi Garuda Bisa Jadi Kenyataan?

Apakah Indonesia bisa mengambil alih tempat Iran jika dicoret? Jawabannya belum pasti, namun peluang itu nyata dan patut diperjuangkan.

Dengan performa yang kian membaik di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, skuad Merah Putih memiliki modal kuat.

Tapi tentu, segalanya tergantung pada hasil pertandingan—dan sedikit keberuntungan dari dinamika politik global.

Kesimpulan: Sepak Bola Tidak Pernah Bebas dari Politik

FIFA mungkin mengklaim bahwa sepak bola melampaui politik.

Namun sejarah membuktikan sebaliknya.

Konflik, sanksi, dan kebijakan luar negeri bisa dengan mudah mengubah komposisi peserta Piala Dunia.

Untuk Indonesia, momen ini adalah panggilan untuk lebih siap—karena mimpi ke Piala Dunia tidak selalu datang lewat jalur biasa.

Kadang, sejarah membuka celah.

Tinggal bagaimana kita memasukinya.

Telah Tayang di Tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved