Berita Viral
Sosok SJ Pelaku Pembunuhan Berantai 3 Wanita di Padang Pariaman, Fakta Tak Terduga Soalnya Terungkap
Sosok pelaku adalah SJ alias Wanda, selama kurang lebih 1,5 tahun menyembunyikan perbuatannya menghabisi nyawa kekasihnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok SJ.
SJ adalah pria berusia 25 tahun yang ternyata merupakan pelaku pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Korbannya bukan cuma satu orang.
Tapi ada tiga orang yang jadi korban ulah dari SJ.
SJ diketahui secara keji menghabisi korban, termasuk terakhir adalah pacarnya sendiri.
Sosok pelaku adalah SJ alias Wanda, selama kurang lebih 1,5 tahun menyembunyikan perbuatannya menghabisi nyawa kekasihnya.
Sebelumnya, keluarga pacar sudah curiga pada Wanda, pelaku pembunuhan berantai.
Keluarga pacar sampai menggeledah rumah SJ setelah korban bernama Siska Oktavia menghilang.
Namun saat itu tidak menemukan bukti apapun meskipun keluarga mendiang Siska sudah mendapat petunjuk dari orang pintar.
Perbuatan SJ membunuh Siska terbongkar setelah terungkapnya jasad termutilasi yang ditemukan di sungai wilayah Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Penemuan inilah, kemudian membongkar pelakunya adalah SJ.

Selanjutnya SJ mengakui perbuatannya menghabisi dua korban lain termasuk Siska.
Sementara itu, keluarga Siska mengungkap fakta dalam kasus pembunuhan berantai di Padang Pariaman.
Lima hari setelah Siska dilaporkan hilang, pihak keluarga korban ternyata sempat menggeledah rumah pelaku pembunuhan, SJ (25).
Siska diketahui dilaporkan hilang sejak 12 Januari 2024.
Namun, dalam penggeledehan itu, SJ sendiri yang menunjukkan lokasi dapur dan sumur tua yang di mana itu merupakan tempat jasad Siska ditemukan.
Hal ini disampaikan oleh kakak sepupu korban, Randa Yulianda (29), saat ditemui di rumah duka pada Kamis (19/6/2025) sore.
Randa mengatakan, pihak keluarga Siska sudah melakukan penggeledehan di rumah SJ pada lima hari setelah korban dinyatakan hilang.
“Lima hari setelah Siska hilang, kami melakukan penggeledahan ke rumah SJ.
Saat itu kami membawa SJ dan beberapa tokoh masyarakat setempat.
Namun, saat digeledah, kami tidak menemukan keberadaan Siska,” ujar Randa, dikutip dari TribunPadang.com, Jumat (20/6/2025).
Awalnya, keluarga Siska meminta bantuan kepada orang pintar (dukun) untuk mengetahui keberadaan korban.
Dari penuturan orang pintar tersebut, Siska disebut-sebut disembunyikan oleh pelaku di rumahnya.
“Orang pintar itu bilang, ‘Temui pacarnya, Siska, di rumahnya.’
Dari situlah kami datangi rumah SJ pada tengah malam.
Waktu itu memang kami sudah curiga.
Tapi saat kami geledah kamarnya dan beberapa sudut rumah, Siska tidak ditemukan,” jelas Randa.
Setibanya di rumah pelaku, keluarga Siska tak bisa leluasa melakukan penggeledahan lantaran ibu pelaku terus menangis.
“Saat itu ibunya menangis terus. Kami juga jadi tidak enak, karena penggeledahan dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari,” tambahnya.
Randa menyebut, kecurigaan keluarga sempat mereda karena SJ pintar bersandiwara dan berhasil menipu orang-orang di sekitarnya.
Hal ini terlihat dari raut wajah pelaku.
“Pelaku ini pandai bersandiwara. Raut wajahnya bisa berubah, seolah-olah bukan dia pelakunya.
Bahkan waktu kami mau geledah rumahnya, dia sangat semangat dan bilang, ‘cepatlah, bang, pergi sama saya.
Biar saya yang tunjukkan rumah saya itu’,” kata Randa menirukan ucapan SJ.
Randa juga menuturkan bahwa saat penggeledahan, SJ sempat menunjukkan lokasi dapur dan sumur tua di rumahnya, yang belakangan diketahui sebagai tempat dikuburnya jasad Siska.
“Dia sempat bilang, ‘Itu dapur, dan itu ada sumur tua.’
Tapi kami tidak memeriksanya lebih jauh karena ibunya terus menangis.
Kami khawatir warga merasa tidak nyaman, karena saat itu ibunya juga sedang beristirahat,” tutup Randa.
Diketahui, SJ sudah akrab dengan keluarga Siska, terlebih dengan Ibu korban, Nila Yunista (50).
Nila sudah menganggap SJ seperti anak kandung sendiri.
Pelaku juga kerap datang ke rumah korban terutama pada saat lebaran.
“SJ itu dekat banget sama Ibu. Pernah kasih THR, sering nanya kabar kakak.
Nggak nyangka dia pelakunya,” kata adik korban, Muhamad Tri Ibnu Rusdi (16), sambil menahan tangis.
Selama masa pencarian, SJ kerap menemani Nila mencari keberadaan Siska.
Bahkan beberapa hari sebelum jasad ditemukan, SJ sempat berkomunikasi dengan Nila melalui pesan singkat.
Namun, Nila menghembuskan nafas terakhir setelah mengetahui bahwa SJ yang menghabisi nyawa anak kandungnya.
Selama kurang lebih 1,5 tahun, Nila tak pernah berhenti berharap putrinya pulang dalam keadaan selamat.
Harapan itu pupus pada Kamis (19/6/2025), ketika jasad Siska ditemukan diduga menjadi korban pembunuhan SJ.
“Pagi itu sekitar pukul enam, Ibu dapat pesan WhatsApp dari seseorang. Kami langsung ke lokasi,” ujar Ibnu saat ditemui di rumah duka.
Namun, sebelum sampai di lokasi penemuan jasad, Nila tiba-tiba pingsan di persimpangan dekat rumah SJ yang sudah dipenuhi warga.
Ia sempat bersandar di bahu Ibnu sebelum akhirnya kehilangan kesadaran.
Tak lama kemudian, ia dinyatakan meninggal dunia.
Curigai pria lain
Keluarga korban Siska Oktavia mengungkap sejak awal mereka lebih mencurigai pacar Adek Gustiana yang berinisial R dibandingkan SJ, yang belakangan diketahui sebagai pelaku pembunuhan berantai.
Siska Oktavia dan Adek Gustiana diketahui menjadi korban pembunuhan keji yang dilakukan oleh SJ, di kawasan Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan oleh sepupu korban, Randa Yulianda (29), saat ditemui TribunPadang.com di rumah duka pada Kamis (19/6/2025) sore.
Menurut Randa, sejak awal hilangnya Siska, keluarga diarahkan untuk mencurigai R pacar dari Adek Gustiana berkat skenario yang dirancang oleh SJ.
“Yang kami curigai dari awal itu R, pacarnya Adek. Karena SJ sempat mengalihkan dugaan ke R, membuat kami percaya bahwa R lah yang membawa kabur Siska,” ungkap Randa kepada TribunPadang.com.
Keluarga pun sempat menyimpan kecurigaan mendalam terhadap R selama lebih dari setahun.
Namun kini semua terbongkar, bahwa justru SJ lah dalang di balik hilangnya dua nyawa itu.
“Selama satu tahun lebih kami menuduh R. Tapi kenyataannya bukan dia. Justru SJ yang selama ini kami anggap polos, ternyata pelakunya,” ucap Randa.
SJ, lanjut Randa, dikenal keluarga sebagai sosok yang pendiam dan tampak tak mencurigakan.
Bahkan ia kerap datang ke rumah Siska saat korban dinyatakan hilang.
“SJ sering datang ke rumah, menemui ibu Siska, pura-pura ikut mencari.
Dia tunjukkan wajah seolah-olah peduli, padahal dia pelakunya.
Itu yang paling menyakitkan. Dia mengelabui kami lebih dari satu tahun,” katanya dengan nada kecewa.
Randa pun meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman setimpal atas apa yang dilakukan SJ terhadap Siska dan Adek.
“Kami berharap SJ dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan apa yang telah dia lakukan pada adik kami. Keadilan harus ditegakkan,” tutupnya.
( Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com )
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Viral 37 Siswa Madrasah Aliyah Negeri Dinyatakan Tak Lulus Imbas Ada Murid Sobek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.