OJK Berbagi : Sinergi Riset, Literasi dan Masa Depan Generasi Muda

MANADO - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat pengambilan kebijakan berbasis riset sekaligus mendorong peningkatan literasi keuangan di kalangan akademisi melalui penyelenggaraan kegiatan OJK Berbagi: Berkarya Bersama Membangun Negeri pada 19 Juni 2025. 

Kegiatan ini digelar di Gedung Serbaguna Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado. 

Kegiatan ini diikuti lebih dari 250 mahasiswa yang berasal dari 7 (tujuh) perguruan tinggi di Sulawesi Utara yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Katolik De La Salle, Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Universitas Klabat, Institut Agama Islam Negeri Manado, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eben Haezar.

Ini menjadi wadah diseminasi hasil riset yang dilakukan oleh OJK Institute (OJKI) kepada para pemangku kepentingan, baik dari kalangan akademisi, regulator, pelaku industri jasa keuangan, hingga masyarakat umum. 

Diseminasi ini bertujuan memberikan referensi kebijakan yang akurat, berbasis data, dan aplikatif, khususnya dalam menjawab tantangan sektor jasa keuangan ke depan.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara yang diwakili oleh Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Budiman P. Siahaan, menyampaikan, kegiatan OJKI Berbagi merupakan wujud nyata kolaborasi antara dunia riset dan pengambilan kebijakan. 

Sementara itu, Direktur Kelompok Spesialis Riset dan Widyaiswara OJK Institute Setiawan Budi Utomo, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi sarana strategis untuk menyampaikan hasil-hasil riset kepada pemangku kepentingan, yang dapat dimanfaatkan sebagai rujukan kebijakan, investasi, hingga riset akademik.

Adapun dua hasil riset OJK Institute yang didiseminasikan dalam kegiatan ini oleh Peneliti Senior OJK Institute Ahmad Danu Prasetyo yakni:

1. “Penyusunan Market Conduct Index pada Sektor Perbankan”. Riset ini menyusun sebuah indeks untuk mengukur perilaku pasar pelaku usaha jasa keuangan, terutama bank, dalam memastikan interaksi yang adil, transparan, dan bertanggung jawab dengan nasabah. Pendekatan partisipatif digunakan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menilai tujuh aspek utama seperti desain produk, informasi, dan penyelesaian sengketa.

2. “Pengembangan Model Credit Scoring untuk Konsumen Asuransi Jiwa”. Riset ini merancang model credit scoring berbasis data untuk meningkatkan objektivitas dalam proses underwriting asuransi jiwa. Model ini mempertimbangkan profil kesehatan, keuangan, dan riwayat nasabah untuk meminimalisasi bias serta mendukung prinsip utmost good faith.
Selanjutnya disampaikan pula materi “Berkarya Bersama OJK” yang disampaikan oleh Peneliti Eksekutif OJK Institute Ivan Guruh Setyawan. OJK meyakini bahwa generasi muda merupakan aktor utama dalam mendorong masa depan sektor jasa keuangan yang lebih inklusif, digital, dan berintegritas. 

Oleh karena itu, program OJK Berbagi hadir untuk menjembatani ruang akademik dan praktik kebijakan, serta membekali generasi muda dengan pemahaman yang kuat terhadap peran sektor keuangan dalam pembangunan nasional.

Melalui OJKI Berbagi, OJK berupaya menciptakan ruang dialog antara dunia riset, regulator, dan masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mendukung pertumbuhan sektor jasa keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. (Advertorial)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.