Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kredit Pemilikan Rumah

Tips dan Cara Mudah Beli Rumah dengan Skema KPR

Salah satu opsi yang tengah dikembangkan adalah rumah subsidi tipe 18 meter persegi dengan estimasi cicilan hanya sekitar Rp 600-700 Ribu per bulan.

Tribun Manado/Gryfid Talumedun
BELI RUMAH - Tips dan Cara Mudah Beli Rumah dengan Skema KPR. Melalui skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang dianggap sebagai jalur paling mudah bagi kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), termasuk anak muda, untuk bisa membeli rumah pertamanya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memiliki rumah sendiri kerap menjadi impian besar, khususnya bagi generasi milenial akhir dan Gen Z yang baru memulai perjalanan karier. 

Namun, impian itu seringkali terbentur oleh harga properti yang terus melambung tinggi.

Sebagai solusi, program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari pemerintah hadir memberi harapan nyata.

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Mudah Daftar PKH Online 2025 Lewat HP

Salah satunya melalui skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang dianggap sebagai jalur paling mudah bagi kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), termasuk anak muda, untuk bisa membeli rumah pertamanya.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Sri Haryati, menjelaskan bahwa pemerintah kini sedang menyempurnakan skema pembiayaan tersebut.

Salah satu opsi yang tengah dikembangkan adalah rumah subsidi tipe 18 meter persegi dengan estimasi cicilan hanya sekitar Rp 600.000 hingga Rp 700.000 per bulan.

Skema ini diharapkan dapat menjawab tantangan generasi muda untuk memiliki hunian layak dengan pembiayaan yang ramah di kantong.

"Nanti InsyaAllah kalau memang nanti ke depan kami sudah banyak masukan dari semua stakeholder dengan harga yang nanti lebih murah, itu cicilannya juga kami dorong bisa lebih murah, bisa Rp 600.000 sampai Rp 700.000 sebulan," ujar Sri, Senin (16/6/2025).

Berikut tips cepat beli rumah dengan KPR

1. Rencanakan Keuangan dengan Matang

Pastikan cicilan KPR tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan Anda untuk menjaga stabilitas keuangan.

Misalnya, dengan gaji Rp 5 juta, cicilan ideal adalah sekitar Rp 1.500.000.

Siapkan minimal 1-5 persen dari harga rumah untuk KPR subsidi atau 10-20 persen untuk KPR komersial.

Mulai menabung sejak dini melalui program seperti Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk mengumpulkan DP.

Bank akan memeriksa riwayat kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Lunasi utang seperti pinjaman online atau kartu kredit untuk meningkatkan peluang pengajuan KPR disetujui.

2. Pilih Rumah yang Sesuai Kemampuan

Jika pendapatan Anda di bawah Rp 12 juta, pertimbangkan rumah subsidi dengan harga Rp 150 juta-Rp 185 juta, DP ringan mulai 1 persen, dan bunga tetap 5 persen.

Cocok untuk Gen Z dengan gaji terbatas.

Rumah bekas sering kali lebih murah dan negosiasi harga lebih fleksibel.

Pastikan dokumen seperti sertifikat dan IMB lengkap untuk mempermudah proses KPR.

Pilih rumah dekat transportasi umum atau kawasan berkembang untuk nilai investasi jangka panjang.

3. Bandingkan Penawaran Bank

Setiap bank memiliki suku bunga, tenor, dan promo berbeda. Bandingkan program KPR dari beberapa bank untuk mendapatkan bunga terendah, plafon tertinggi, dan tenor terpanjang.

Gunakan simulasi KPR online di situs-situs bank resmi untuk memperkirakan besarnya cicilan.

Manfaatkan promo seperti bebas biaya administrasi, provisi, atau DP 0 persen yang sering ditawarkan bank tertentu, terutama untuk KPR syariah.

4. Siapkan Dokumen Lengkap

Dokumen standar untuk pengajuan KPR meliputi: KTP, KK, surat nikah (jika menikah), slip gaji, rekening koran 3 bulan terakhir, NPWP, dan surat keterangan kerja. Untuk wiraswasta, siapkan izin usaha dan laporan keuangan.

Untuk KPR subsidi, tambahkan surat pernyataan belum memiliki rumah dari instansi atau lurah.

Ajukan KPR ke beberapa bank sekaligus untuk memperbesar peluang disetujui.

5. Manfaatkan Program Pemerintah

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menawarkan bunga rendah (5 persen), DP mulai 1 persen, dan subsidi uang muka hingga Rp 4 juta untuk rumah tapak.

Cocok untuk MBR dengan gaji maksimal Rp 12 juta.

Tapera: Tabung 3 persen dari gaji Anda melalui Tapera untuk mengumpulkan dana DP atau cicilan.

Pemerintah dapat memberikan matching fund untuk mempercepat tabungan.

6. Ajukan KPR Sejak Usia Muda

Semakin muda Anda mengajukan KPR, semakin panjang tenor yang bisa diambil (hingga 30-35 tahun), sehingga cicilan lebih ringan.

Usia ideal adalah 21-35 tahun, saat masih produktif.

Jika sudah menikah, gunakan skema joint income dengan pasangan untuk meningkatkan plafon kredit.

7. Pilih Developer Terpercaya

Bekerja sama dengan developer ternama yang sudah bermitra dengan bank dapat mempercepat proses pengajuan KPR.

Hadiri pameran properti, seperti yang diadakan BTN, untuk mendapatkan informasi rumah subsidi dan promo KPR.

8. Jaga Reputasi Kredit

Hindari keterlambatan pembayaran utang untuk menjaga skor kredit di SLIK OJK.

Bank seperti BRI memeriksa riwayat kredit untuk memastikan Anda layak sebagai debitur.

Bayar cicilan tepat waktu setelah KPR disetujui untuk membangun track record yang baik, berguna untuk pengajuan pembiayaan lain di masa depan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved