Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KONI Sulut

KONI Sulut Janjikan Kesejahteraan Atlet, Bakal Tarik Kembali Atlet yang Bela Daerah Lain

Perbincangan menarik kembali hadir dalam segmen spesial Tribun Manado bersama dua tokoh olahraga Sulut.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
PODCAST: Bintang tamu Ketua Umum KONI Sulut Brigjen TNI (Purn) Bonifacius Jerry Waleleng dan Sekum KONI Sulut Dr Magdalena Wullur tersaji di Tribun Podcast, Rabu (25/5/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perbincangan menarik kembali hadir dalam segmen spesial Tribun Manado bersama dua tokoh olahraga Sulut: Ketua Umum KONI Sulawesi Utara, Brigjen TNI (Purn) Bonifacius Jerry Waleleng, dan Sekretaris Umum KONI Sulut, Dr Magdalena Wullur.

Dalam sesi eksklusif yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Manado, Jumadi Mapangganro, keduanya membedah berbagai strategi dan tantangan dalam mewujudkan target KONI Sulut untuk periode 2025–2029.

Simak penjelasan lengkapnya dalam sesi tanya jawab berikut ini:

1) Dari 65 cabang olahraga binaan KONI Sulut, mana yang menjadi unggulan Sulawesi Utara?

Jadi ada aturan baru yang kami terima, bahwa yang akan dipertandingkan dalam PON ke depan adalah cabang olahraga yang termasuk dalam daftar Olympic, yang jumlahnya sekitar 32 cabang.

Kalau dulu kita dapat empat emas dari cabang muaythai, tapi sekarang itu tidak lagi masuk dalam kategori Olympic.

Namun, banyak atlet kami saat ini justru membela daerah lain. Karena itu, Gubernur menugaskan saya untuk mengupayakan agar mereka kembali membela Sulut seperti atlet dari cabang atletik, tinju, anggar, paralayang, dan lainnya.

Saya diperintahkan untuk menarik mereka kembali.

 2) Bagaimana KONI Sulut meningkatkan kesejahteraan atlet, jika mereka nantinya akan kembali?

Memang kalau dilihat, lebih mudah "membeli" atlet daripada membina dari nol.

Namun, kesejahteraan atlet harus menjadi prioritas dan tanggung jawab bersama, bukan hanya oleh KONI.

Saya lihat ini sudah menjadi perhatian pemerintah daerah, karena sumber anggarannya juga dari sana.

Pak Gubernur sudah menyusun rencana yang sangat baik.

Kami sebagai pengurus tinggal memperkuat komunikasi dengan para atlet luar daerah agar mereka kembali, tentunya disertai dengan peningkatan kesejahteraan mereka.

 3) Banyak atlet dijanjikan bonus setelah meraih medali, tapi sering kali pencairannya lambat. Bagaimana supaya hal itu tidak terulang lagi?

Masalah ini biasanya muncul karena tidak ada perencanaan anggaran sejak awal, khususnya dalam RPJMD Dispora.

Mereka tidak merencanakan alokasi untuk bonus atlet pemenang, jadi saat atlet menang, mereka justru kewalahan.

Ada dua alternatif: mereka bisa mengejar lewat APBD Perubahan sebelum bulan Mei, atau memasukkan dalam rencana tahun anggaran 2026. Idealnya, anggaran sudah disiapkan dari awal agar tidak terjadi keterlambatan.

4) Kalau mengandalkan APBD saja untuk KONI Sulut tidak cukup. Apa yang akan dilakukan untuk menggalang dana dari sektor non-pemerintah?

Saya melihat ada rencana dari Gubernur untuk mendukung kebutuhan di luar APBD.

Dengan itu, kita bisa lebih fokus meningkatkan prestasi atlet daripada hanya sibuk mencari dana operasional.

Kalau dana sesuai rencana bisa diperoleh, kita akan lebih leluasa mengembangkan potensi atlet dan memperbesar peluang meraih medali.

5) Bagaimana Anda melihat dukungan Gubernur Sulut terhadap kemajuan KONI Sulut ke depan?

Kami sangat senang dan bangga.

Pak Gubernur selalu menegaskan bahwa apapun yang dilakukan demi kemajuan KONI Sulut pasti akan didukung.

Banyak fasilitas memang perlu perbaikan.

Untuk sementara kami berupaya memakai anggaran sendiri sebagai bentuk kecintaan terhadap organisasi ini.

Kami juga berharap semangat ini bisa menyatu dengan KONI di tingkat kabupaten/kota.

Dana yang diberikan nantinya akan kami optimalkan sepenuhnya.

6) Apakah KONI Sulut ada langkah bekerja sama dengan perusahaan pertambangan di Sulut untuk mendukung kegiatan olahraga?

Saat ini saya masih mempelajari regulasi terkait kerja sama seperti itu.

Kami sebagai pengurus harus hati-hati, karena penerimaan dana dari pihak luar harus disertai pertanggungjawaban yang jelas.

Sampai saat ini, kami belum menemukan pola sinergi yang ideal dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

 7) Apa yang dilakukan KONI Sulut untuk menyinergikan Dinas Pendidikan dalam membentuk sekolah atlet muda?

Ke depan, kami ingin mendirikan sekolah yang mampu mencetak atlet muda, agar mereka bisa fokus berlatih sekaligus tetap mengikuti pendidikan formal.

Sekolah ini akan menjadi pusat pengembangan potensi sejak dini, dan bisa menjadi wadah seleksi atlet untuk mewakili Sulawesi Utara di berbagai event.

Saat ini, kami sudah menjalin koordinasi dengan sekolah-sekolah yang ada untuk memulai langkah awal ini.

8) Bagaimana KONI ke depan bersinergi dengan Dispora?

Kami harus bersinergi dengan Dispora karena KONI bukan merupakan OPD, sehingga anggaran harus disalurkan melalui Dispora.

Program-program dari KONI harus dipahami dan dijalankan bersama dengan Dispora agar semua bisa terencana dengan baik.

Jika berjalan sendiri-sendiri, tentu akan sulit.

Maka semua harus disusun lewat perencanaan kerja yang terintegrasi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved