Cewek Manado
Sosok Stevanya Oktavi Sambe, Cewek Manado yang Ingin Mengabdi Bagi Bangsa, Pilih Jadi Guru Agama
Untuk menjadi seorang guru butuh kesabaran dan motivasi tinggi, karena mendidik anak-anak.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Erlina Langi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Tanpa guru tidak ada seorang pemimpin dan orang pintar.
Untuk menjadi seorang guru butuh kesabaran dan motivasi tinggi, karena mendidik anak-anak.
Lewat guru akan melahirkan penerus-penerus yang mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal itu yang mendorong cewek Manado Stevanya Oktavi Sambe (19) ingin menjadi guru.
"Saya suka menjadi guru karena saya senang berbagi pengetahuan dan melihat perkembangan anak-anak dalam berpikir, bertumbuh, dan mencapai potensinya.
Menjadi guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan membentuk karakter, seorang menjadi dewasa dan pintar," ujar cewek kelahiran Beo, 13 Oktober 2005 ini.
Untuk mengejar cita-cita itu, ia memilih untuk berkuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Kristen, Program Studi Pendidikan Agama Kristen di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.
Menurutnya menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat menantang dan menarik.
"Yang paling menarik dari profesi guru adalah interaksi dengan murid yang dinamis dan penuh tantangan. Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, dan sebagai guru, saya ditantang untuk kreatif menyesuaikan metode mengajar agar semua bisa memahami.
Selain itu, profesi ini memberi kesempatan untuk terus belajar dan berkembang, baik secara intelektual maupun emosional," ujar anak pertama dari 5 bersaudara ini.
Cewek yang memiliki talenta menari ini menjelaskan alasan besarnya menjadi seorang guru meksipun banyak orang yang berkata gajinya kecil.
"Saya suka menjadi guru agama karena saya percaya pendidikan iman sangat penting dalam membentuk karakter anak.
Mengajarkan nilai-nilai kasih, kebenaran, kejujuran, dan pengampunan memberi saya kesempatan untuk menanamkan fondasi spiritual yang kuat.
Saya merasa ini adalah panggilan, bukan sekadar pekerjaan. Ada sukacita tersendiri ketika murid bertumbuh dalam iman dan menjadikan nilai-nilai Alkitab sebagai pedoman hidupnya," ungkap cewek yang akrab disapa Anya ini.
Dia mengaku orang tua saya sangat mendukung cita-cita itu.
Bahkan mereka mengajarkannya sejak kecil untuk mengasihi Tuhan dan sesama.
Mereka selalu mendorong saya untuk memilih jalan hidup yang membawa berkat bagi orang lain.
Meskipun awalnya ada kekhawatiran tentang tantangan dalam profesi ini, mereka percaya dan bangga dengan pilihan saya karena melihat bahwa saya menjalaninya dengan sukacita dan kesungguhan," tutur cewek yang hobi membaca buku ini.
Dia berharap cita-cita itu bisa terwujud agar bisa mengabdi untuk bangsa dan negara tercinta.
Anya juga membagikan harapannya kedepan
"Harapan saya adalah agar bisa menjadi guru yang bukan hanya mengajar dengan kata-kata, tapi juga dengan teladan hidup," ujarnya
"Saya ingin murid-murid nantinya bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak, beriman, dan punya hati yang takut akan Tuhan," terangnya
Saya juga berharap profesi guru, khususnya guru agama, semakin dihargai dan didukung oleh masyarakat serta lembaga pendidikan," tutup cewek pemilik akun instagram @stvnya.s ini. (Edi)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
cewek Manado
Manado
Guru Agama
Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Kristen
Institut Agama Kristen Negeri
Cewek Manado Keisha Tampi Atlet Taekwondo Berprestasi Manado, Tekuni Poomsae Meski Susah |
![]() |
---|
Sosok Brigadir Regina Moningka, Polwan Brimob Polda Sulut Juara 3 Anniversary Shooting Championship |
![]() |
---|
Sosok Angelina Teresia Goni, Cewek Manado yang Selesaikan S2 dengan Predikat Cumlaude, Ini Kuncinya |
![]() |
---|
Cewek Manado Nadia Tumober, Cintai Pekerjaan dan Negara |
![]() |
---|
Cewek Manado Facesee Walangitan Ingin Jadi Pramugari, Kerja Sambil Jalan-jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.