Sulawesi Utara
Banyak Warga Sulut Pilih Kerja di Kamboja Secara Ilegal, Bagini Kata Pengamat Sosial
Mereka beroleh perlakuan tak adil dan ditekan bahkan ada yang meninggal.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Erlina Langi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah banyak korban warga negara Indonesia yang bekerja secara ilegal di Kamboja.
Termasuk ada pulang warga Sulawesi Utara (Sulut) yang terdata bekerja di Kamboja.
Di negara itu, mereka dipaksa untuk bekerja sebagai scammer dan judi online.
Mereka beroleh perlakuan tak adil dan ditekan bahkan ada yang meninggal.
Meski demikian, hasrat orang untuk kerja di Kamboja tak padam sampai saat ini.
Terkait itu, Pengamat sosial dari Universitas Negeri Manado Meike Imbar mengungkapkan bekerja di luar negeri merupakan bagian dari mencari penghidupan yang lebih baik.
"Hasrat terbesar dalam diri seorang manusia adalah pengembangan diri dan memperoleh kehidupan penghidupan yang lebih baik dari keadaan yang sekarang.
Ini yang menjadi motivasi terbesar manusia bekerja dan mencari peluang usaha yang bisa ditekuni baik di negeri maupun luar negeri," tutur Meike, Senin (12/5/2025).
Kata Meike, bekerja di luar negeri merupakan suatu hal yang baik apabila jenis pekerjaan yang diperoleh selaras dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Dewasa ini marak warga Sulut yang mengadu nasib ke Kamboja, ini bukan hal yang salah.
"Hanya perlu digarisbawahi adu nasib itu untuk suatu pekerjaan yang jelas sesuai jenjang pendidikan, pemberi kerja juga jelas bahkan benefit yang akan diperoleh harus jelas.
Kejelasan ini penting agar warga tidak tertipu sebagaimana yang terjadi belakangan ini yang bekerja sebagai scammer dan judi online," ungkapnya.
Kata dia, warga harus mencari informasi lengkap mengenai pekerjaan yang akan ditekuni.
"Hindari untuk memburu suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan namun disertai iming iming gaji yang tinggi," pungkasnya. (Edi)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Akademisi Unima: Infrastruktur dan Rasa Aman Jadi Kunci Pulihkan Kunjungan Wisman ke Sulut |
![]() |
---|
Kunjungan Wisman ke Sulut per Juli 2025 Capai 5,903 Orang, Naik 24 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Berita Populer Sulut: Peran Olly Dondokambey dalam Pemberian Hibah untuk GMIM, Unjuk Rasa di Bitung |
![]() |
---|
Daya Beli Petani Sulawesi Utara Melemah, NTP Bulan Agustus 2025 Turun 2,6 Persen |
![]() |
---|
Robert Winerungan : Kenaikan Harga Beras di Sulut Harus Dinikmati Petani, Bukan Cuma Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.