Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UTBK SNBT 2025

14 Kecurangan Ditemukan Panitia UTBK SNBT 2025, Begini Modusnya

Eduart Wolok membeberkan pelaku kecurangan merekam soal menggunakan alat elektronik seperti HP dan recording desktop. 

Editor: Alpen Martinus
tribunmanado.co.id/Risky Sumarauw
UTBK SNBT: Ilustrasi UTBK SNBT Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara, Selasa (23/05/2023). Panitia menemukan 14 kecurangan dalam UTBK SNBT 2025 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025 sudah berlangsung.

Namanya ujian, selalu ada saja yang berlaku curang.

Hal tersebut rupanya juga terjadi dalam UTBK SNBT kali ini.

Baca juga: Cara Daftar UTBK SNBT 2025 Sudah Dibuka, Simak Jadwal dan Link

Parahnya kecurangan tersebut ditemukan oleh panitian seleksi.

Sudah dua hari pelaksanaan UTBK SNBT berlangsung sejak 23 April 2025.

Panitia sudah mencatat ada 14 jenis pelanggaran.

Seperti diketahui, UTBK SNBT 2025 telah dilaksanakan mulai 23 April 2025. 

Selama dua hari pelaksanaan, Panitia SNPMB 2025 sudah menemukan 14 kasus kecurangan

Pada hari pertama UTBK, tercatat ada 9 kasus kecurangan

Kemudian bertambah 5 kasus pada hari kedua pelaksanaan UTBK. 

Saat ini, kasus-kasus tersebut masih didalami oleh Panitia SNPMB. 

"Kasus kecurangan terjadi pada hari Rabu, 23 April 2025 tercatat ada 9 kasus dan hari Kamis, 24 April 2025 tercatat ada 5 kasus jika dilihat dari pesertanya dari total peserta yang hadir pada sesi 01-04 sebanyak 196.328 (0,0071 persen)."

"Kasus-kasus tersebut masih terus didalami sehingga sangat mungkin akan ada pihak di luar peserta baik internal maupun pihak luar yang terlibat," kata Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok dalam Konferensi Pers SNPMB yang disiarkan langsung melalui YouTube SNPMB ID pada Jumat (25/4/2025). 

Lebih lanjut, Eduart Wolok membeberkan pelaku kecurangan merekam soal menggunakan alat elektronik seperti HP dan recording desktop. 

Oknum yang melakukan kecurangan juga menggunakan cara konvensional dengan remote desktop dengan dikerjakan oleh orang lain di luar lokasi ujian.

"Umumnya kasus-kasus tersebut adalah mengambil soal dengan berbagai macam cara dan sarana teknologi baik dengan perantara hardware dan/atau software (memakai HP, recording desktop dan lainnya) maupun cara konvensional serta melakukan remote desktop, dikerjakan oleh pihak lain di luar lokasi ujian," imbuhnya. 

Di kesempatan itu, Eduart Wolok juga menyinggung dugaan bocornya soal UTBK yang ramai dibahas di medial sosial. 

Menanggapi hal itu, panitia SNPMB mengatakan dugaan kebocoran soal tersebut merupakan soal-soal yang sudah keluar di sesi ujian sebelumnya. 

Di sisi lain, panitia mengaku sudah menyiapkan paket soal dalam jumlah banyak. 

Panitia SNPMB juga memastikan soal setiap sesi UTBK berbeda.

"Dugaan 'kebocoran' yang disebutkan di media sosial adalah soal-soal yang sudah keluar pada sesi-sesi sebelumnya."

"Panitia SNPMB sudah menyiapkan paket soal sejumlah sesi yang diselenggarakan dan berbeda untuk setiap sesinya kecuali soal-soal yang dipergunakan untuk penyetaraan," tandas Eduart Wolok

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved