Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Pelita, Renungan P/KB GMIM 20 - 26 April 2025, Yesus Bangkit dari Antara Orang Mati, Percayalah

 Pelita, renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM dalam sepekan mulai 20 - 26 April 2025.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
PELITA - Renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM dalam sepekan mulai 20 - 26 April 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Yohanes 20:1-10. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelita, renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM dalam sepekan mulai 20 - 26 April 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Yohanes 20:1-10.

Tema perenungan adalah Yesus Bangkit dari antara orang mati, percayalah.

Khotbah:

Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Selamat Paskah. Kristus sudah bangkit. Haleluya, Tema pemberitaan dan perenungan firman Tuhan saat ini adalah Yesus Bangkit dari Antara Orang Mati, Percayalah!"

Kita ketahui bahwa orang Kristen pada masa abad pertama menghadapi penindasan dari pihak Yahudi yang menolak penyebaran Yesus sebagai Mesias.

Mereka juga teraniaya oleh pihak Romawi yang memaksa orang Kristen untuk menyembah kaisar sebagai dewa. 

Di akhir abad pertama serangan yang lebih besar dan berbahaya terhadap kekristenan yaitu munculnya ajaran-ajaran sesat, seperti doketisme yang berakar dari gnostisisme.

Menurut doketisme, Yesus hanya kelihatan sebagai manusia tapi sebetulnya bukan.

Inilah latar belakang sehingga Injil Yohanes menekankan tentang Firman yang telah menjadi manusia (Yoh. 1:1-14), dan bagaimana Yesus yang benar-benar bangkit dari orang mati; Menampakkan diri bahkan diraba bekas-bekas luka
Nya oleh Tomas.

Yesuslah Mesias, Anak Allah dan dengan beriman kepada-Nya, kita memperoleh keselamatan dalam nama-Nya (Yoh. 20:31). 

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan,

Cerita dalam perikop bacaan kita saat ini (Yoh. 20:1-10) jelas menunjukkan bahwa pada hari ketiga setelah kematian 
Yesus. jenasah Yesus sudah tidak ada di dalam kubur.

Batu penutup kubur telah disingkirkan dari lubang kubur itu. Yang tampak hanya kain-kain pembungkus jenasah Yesus. Sementara kain penutup kepala Yesus sudah terletak terpisah dan telah digulung. 

Fakta ini semestinya membuat Petrus mengerti bahwa Yesus adalah Mesias sebab menurut Kitab Suci, Mesias harus 
bangkit dari antara orang mati.

Lagipula Yesus pernah memberitahukan bahwa diri-Nya harus menderita dan mati namun akan bangkit pada hari yang ketiga.

Namun selama itu, Petrus, Maria Magdalena serta murid-murid yang lain masih belum mengerti Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Terkecuali ada satu murid yang lain yang bersama Petrus pada waktu itu (tidak disebutkan namanya dalam perikop ini), ketika ia melihat hanya terdapat kain-kain pembungkus jenasah Yesus maka ia percaya.

Ia memang tidak melihat secara langsung penampakkan fisik Yesus yang sudah bangkit, tapi ia percaya.

Jika kita membaca perikop-perikop selanjutnya, kita akan menemukan juga perkataan Yesus yaitu "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya"(Yoh. 20:29).

Berbahagialah kita sebagai P/KB GMIM sebab kita percaya kepada Tuhan Yesus sekalipun kita belum pernah melihat Dia.

Sebagaimana juga ungkapan firman dalam 1 Petrus 1:8a bahwa "Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, 
kamu mengasihi-Nya.

Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.- Iman ini harus kita tunjukkan lewat perbuatan nyata yaitu mengikuti semua ajaran Kristus di dalam kehidupan kita.

Sebab iman tanpa perbuatan pada hakikatnya mati. (Yakobus 2:26). 

Pria/Kaurn Bapa yang dikasihi Tuhan,

Menyatakan iman lewat perkataan dan perbuatan memang tidaklah mudah tetapi bukan berarti tidak bisa. Yang 
terpenting adalah tekad dan komitmen untuk hidup berdasarkan iman, karena orang benar akan hidup oleh iman. Apapun risikonya.

Sekalipun menanggung penderitaan bahkan mempertaruhkan nyawa. Sebagaimana kata rasul Paulus: 

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia" (Filipi 1:29).

Jadi kita P/KB jangan hanya sekadar berstatus Kristen tetapi juga harus siap, rela menderita; memikul salib kita masing
masing menurut ukuran yang ditetapkan Tuhan bagi kita.

Yaitu lewat peran kita sebagai pria, sebagai bapak, sebagai suami, papa atau opa.

Peran kita sesuai profesi dan pekerjaan. Tekun beribadah, rajin bekerja, berbuat baik, jujur dan berani melakukan kebenaran sesuai dengan kehendak Tuhan.

Paskah menyadarkan kita untuk bangkit dari kehampaan iman dan keterpurukan oleh karena berbagai dosa. Karena Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut. Kita pun harus berjuang sedemikian rupa.

Jangan biarkan keinginan duniawi dan keinginan daging menguasai hidup kita, supaya kita terus diberkati dan layak hidup kekal bersama-sama dengan Kristus. Amin. 

Pertanyaan untuk PA: 

1. Mengapa Petrus dan para murid masih belum mengerti Kitab Suci yang mengatakan bahwa Dia harus bangkit dari antara orang mati? 

2. Bagaimana P/KB GMIM mengimplementasikan makna perayaan Paskah dalam hidup sehari-hari?

Sumber: Komisi P/KB GMIM edisi April - Mei 2025

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved