5 Fakta Penemuan Kerangka di Remboken Minahasa: Rumah Kosong 3 Tahun, Tak Ada Warga Desa Kehilangan

TRIBUNMANADO.CO.ID – Penemuan kerangka manusia menghebohkan warga Desa Kaima, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (20/4/2025).

Kerangka ditemukan dalam sebuah rumah tua yang telah lama kosong.

Berikut fakta-fakta awalnya 

Penemuan Bermula dari Niat Bersih-Bersih

Sekitar pukul 11.00 WITA, seorang warga bernama Brayen Matto (24) bersama istrinya hendak membersihkan rumah milik lelaki Youbert Kindangen yang berada di kompleks pelelangan ikan, Jaga II, Desa Kaima.

Ketika tiba di lokasi, mereka menemukan pintu rumah terkunci dari dalam.

Brayen pun membuka pintu secara paksa. 

Saat masuk, keduanya terkejut melihat kerangka manusia dalam kondisi tidak utuh.

Tulang belulangnya berserakan di dalam rumah.

“Saya dan istri langsung kembali ke desa dan memberitahukan perangkat desa serta pihak kepolisian,” kata Brayen.

Polisi Lakukan Olah TKP

Mendapat laporan warga, polisi dari Polsek Remboken bersama Tim Inafis Polres Minahasa langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Iya, benar, telah ditemukan kerangka manusia di Desa Kaima. Saat ini kami masih mengumpulkan keterangan dari para saksi,” ujar Kapolsek Remboken, Iptu Steven Taniowas.

Kerangka Perempuan, Masih Tunggu Hasil Forensik

Kerangka yang ditemukan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano untuk diperiksa lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kerangka diduga berjenis kelamin perempuan.

“Namun untuk memastikan secara ilmiah, kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik,” jelas Taniowas

Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edi Susanto mengungkap,  hasil pemeriksaan sementara dari unit identifikasi, kerangka manusia yang ditemukan memakai:

- kaos hitam bertuliskan Tales of winchester di dada kanan.

- celana jenis leging bercorak vertikal warna coklat

- memakai sendal swallow nomor 35 berwarna biru

Rumah Sudah Kosong Tiga Tahun

Kasat Reskrim Polres Minahasa, AKP Edi Susanto, menjelaskan bahwa rumah tersebut sudah tidak ditinggali sejak awal 2022.

“Pemilik rumah juga tidak pernah menyuruh orang lain untuk tinggal di sana,” kata Edi.

Pemerintah desa sempat mengumumkan kepada masyarakat untuk melapor jika merasa kehilangan anggota keluarga.

Namun hingga saat ini, belum ada laporan masuk.

Penyelidikan Masih Berlanjut

Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan penyebab kematian korban.

“Kami akan terus menelusuri informasi dari warga dan menunggu hasil forensik,” pungkas AKP Edi Susanto. (Mjr)