Paskah 2025
Pengucapan Syukur Paskah di Desa Kawatak Jadi Tradisi Unik, Warga Sajikan Menu Khas Minahasa
"Ini sudah dari dulu. Setiap Paskah, kami rayakan Pengucapan Syukur sebagai tanda terima kasih atas berkat Tuhan dan kebangkitan Yesus Kristus,"
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Desa Kawatak, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, memiliki tradisi unik.
Di momen Paskah ini mereka juga merangkaikannya dengan Pengucapan Syukur.
Setiap tahun, momen ini menjadi perayaan besar bagi warga desa yang hampir 100 persen beragama Katolik.
Berbeda dari desa-desa lain di Minahasa yang mengadakan Pengucapan Syukur di pertengahan tahun, Kawatak punya tradisi sendiri.
Mereka merayakan Pengucapan Syukur bertepatan dengan jatuhnya hari Paskah.
Tradisi ini sudah diwariskan turun-temurun, yang sudah menjadi bagian penting dari identitas spiritual dan budaya warga setempat.
"Ini sudah dari dulu. Setiap Paskah, kami rayakan Pengucapan Syukur sebagai tanda terima kasih atas berkat Tuhan dan kebangkitan Yesus Kristus," kata salah satu warga bernama Fanly, Minggu (20/4/2025).

Rumah Dibuka untuk Siapa Saja
Dalam suasana penuh sukacita, setiap rumah di Desa Kawatak dibuka untuk siapa saja yang datang, baik keluarga, kerabat, sahabat, bahkan tamu tak dikenal.
Warga dengan tangan terbuka menyambut pengunjung, sebuah cermin dari nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang kental di desa ini.
"Siapa saja yang datang, kami terima dengan penuh sukacita. Ini sudah jadi kebiasaan kami," ujarnya.
Sajian Kuliner Khas Minahasa
Pengucapan Syukur di Kawatak juga identik dengan hidangan khas Minahasa yang menggugah selera.
Berbagai makanan tradisional seperti ayam, olahan babi, ikan woku, sayur rica-rica, nasi jaha hingga dodol tersaji di hampir setiap rumah.
Baca juga: Gempa Bumi Siang Ini Minggu 20 April 2025, Info BMKG di Laut Jatim
Baca juga: Wawali Tomohon Sendy Rumajar Resmikan Pondok Budaya di Pasar Ekstrim, Perkuat Pariwisata
Tak hanya itu, makanan-makanan ekstrem khas Minahasa juga turut dihidangkan.
Mulai dari kodok (katak) goreng, ular piton, hingga tikus hutan disajikan sebagai bagian dari kekayaan kuliner lokal.
Hidangan-hidangan ini yang mungkin dianggap ekstrem oleh orang luar, justru menjadi favorit warga Minahasa yang mencintai cita rasa berani dan autentik.
"Kalau sudah Pengucapan di Kawatak, pasti ada kodok, ular, dan tikus. Ini makanan istimewa bagi kami," sambungnya.
Tak heran setiap momen Pengucapan Syukur, Desa Kawatak dipadati pengunjung.
Keluarga yang merantau, kerabat jauh, hingga tamu dari berbagai daerah di Sulawesi Utara berdatangan untuk merayakan bersama.
Lalu lintas menuju desa pun biasanya menjadi lebih ramai dari hari-hari biasa.

Jalanan dipenuhi kendaraan dan pejalan kaki yang ingin turut merasakan kehangatan tradisi ini.
Bagi warga lokal, Pengucapan Syukur ini bukan hanya pesta makanan, melainkan ungkapan syukur atas kasih Tuhan dan perayaan hidup dalam kebersamaan.
Melalui tradisi ini, Kawatak membuktikan dirinya sebagai desa yang tidak hanya mempertahankan iman, tetapi juga melestarikan budaya Minahasa dalam kehangatan yang tulus dan penuh makna.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Parade Foto Semarak Selebrasi Paskah Remaja GMIM 2025, Para Peserta Tampilkan Atraksi Menarik |
![]() |
---|
Selebrasi Paskah Remaja GMIM 2025 di Manado: 50 Ribu Pemuda Meriahkan Ibu Kota Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Pengunjung Asal Sinsingon Bolmong Terkesan dengan Perayaan Festival Paskah GMIM Bethesda Tumaratas |
![]() |
---|
Selebrasi Paskah Remaja GMIM 2025 di Manado Sulut, Sukses, Ini Kata Richard Sualang |
![]() |
---|
Pemuda GMIM Bethesda Tumaratas Sukseskan Festival Paskah 2025, Penatua Tea: Pemberi Ide-ide Gagasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.