Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Kristen

Renungan Kristen Jumat Agung 18 April 2025: Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib Bukit Golgota

Renungan Kristen Jumat Agung, 18 April 2025. Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib Bukit Golgota.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Grafis TribunManado.co.id/fp/Dok. kas.or.id
RENUNGAN KRISTEN - Renungan Kristen Jumat Agung, 18 April 2025. "Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib Bukit Golgota" 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renunang Kristen untuk Jumat Agung, Jumat (18/4/2025).

Jumat Agung diperingati sebagai hari penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib di Bukit Golgota.

Pengorbanan Yesus Kristus yang menjadi lambang kasih yang tak terukur dan begitu besar kepada umat manusia.

Menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah dengan suara nyaring.

Makna penyaliban dan kematian Yesus Kristus adalah bentuk pengampunan dosa dari Tuhan untuk umat manusia.

"Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya." (Matius 27 : 45 - 50)

Berikut renungan Kristen dalam memperingati hari Jumat Agung, 18 April 2025:

Bacaan Firman: Kitab Ibrani 10 : 16 - 25.

Pujian: Kidung Jemaat No. 169.

Nats pemimbing:

“Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam Tempat Kudus, oleh darah Yesus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.” (Ibrani 10 ayat 19-20)

Hari ini adalah hari Jumat Agung, hari dimana kita mengenang kembali pengorbanan Yesus Kristus menebus dosa umat manusia.

Peristiwa Yesus diadili, disiksa, dan mati disalibkan di Golgota.

Peristiwa salib menjadi bukti kasih Allah kepada kita dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.

Tuhan Allah dalam diri Yesus Kristus telah rela mengorbankan diri-Nya demi menebus dosa umat manusia.

Pengorbanan Yesus inilah yang menjadi dasar bagi kita agar rela berkorban bagi sesama manusia. 

Yesus telah menjadi teladan bagi kit. Bagaimana Ia hidup, melayani, mengajar, dan rela mati disalibkan.

Semua dilakukan oleh-Nya dalam ketaatan kepada Bapa dalam kerajaan sorga.

Jadi, pengorbanan Yesus adalah bentuk kasih sayangnya kepada kita, cintanya begitu besar sebab oleh darah-Nya kita diselamatkan dari maut dosa, bagi kita yang percaya.

Pembacaan firman hari ini yang tertulis dalam kitab Ibrani 10 : 16 - 25, membuat kita tahu akan pengorbanan yang dilakukan oleh Yesus.

Pengorbanan yang merupakan persembahan sempurna.

Pengampunan dosa itu ada di dalam diri Yesus Kristus.

Hanya Yesus-lah yang telah mati sekali untuk selama-lamanya demi pengampunan dosa manusia. Lewat Yesus-lah, umat manusia diselamatkan sebagaimana firman-Nya, “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka," (ayat 16-17).

Ini adalah kasih karunia Allah bagi umat yang percaya.

Oleh darah Yesus, umat Tuhan beroleh kemenangan dari maut serta keberanian masuk dalam tempat kudus, dan mendapatkan hidup yang baru, yaitu keselamatan di dalam Tuhan.

Di hari Jumat Agung ini, kita menghayati peristiwa salib dalam Perjamuan Kudus Tuhan persekutuan.

Kita bersyukur kepada Tuhan Allah, karena Putra-Nya Yesus Kristus telah rela mengorbankan nyawa-Nya demi menebus dosa dan menyelamatkan kita, umat manusia.

Marilah kita senantiasa meneladani Tuhan Yesus setelah menghayati Jumat Agung, hari dimana Yesus menjadi juruselamat hidup kita.

Hidup kita bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk melayani Tuhan Yesus Kristus.

Seringkali dalam pelayanan kebenaran firman Allah, kita harus mengorbankan banyak hal, seperti waktu, tenaga, pikiran, materi bahkan perasaan.

Tapi ingatlah, kita sudah ditebus oleh darah Tuhan Yesus. Kita telah diselamatkan Yesus lewat pengorbanan hingga mati di kayu salib.

Pengorbanan yang kita lakukan di dunia adalah wujud kasih kita kepada Tuhan dan sesama manusia.

Selamat menghayati Jumat Agung. Pengorbanan Yesus menjadi langkah kita untuk masuk dalam kehidupan yang baru, setia mengikuti Yesus sampai pada waktu Tuhan memanggil kembali ke sisi-Nya.

-

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved