Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil

Sosok Adrianus Mokoginta, Ketua DPRD Kotamobagu yang Dulu Pernah Jadi Satgas, Berikut Rekam Jejaknya

Pada tahun 2014, Adrianus memberanikan diri mencalonkan diri di Pemilu Legislatif dan berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kotamobagu.

|
Kolase Tribun Manado/Istimewa
SOSOK TOKOH: Adrianus Mokoginta, Ketua DPRD Kotamobagu. Adrianus Mokoginta tak asing lagi di panggung politik Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut). 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Sosok Adrianus Mokoginta tak asing lagi di panggung politik Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut).

Pria kelahiran 1973 ini kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Kotamobagu, puncak dari perjalanan panjangnya dalam dunia politik yang telah ia geluti lebih dari dua dekade.

Namun di balik jabatan formil itu, Adrianus dikenal sebagai pribadi yang bersahaja, terbuka pada siapa saja.

Selain itu, dirinya terus menjaga akar ideologisnya sejak awal memilih jalan sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Perjalanan politik Adrianus dimulai sekitar tahun 1999 sebagai pengurus ranting PDIP.

Kiprahnya terus menanjak ketika pada 2002 ia dipercaya sebagai Ketua Banteng Muda Bolaang Mongondow Raya.

Setahun kemudian, ia menjadi Wakil Ketua PAC PDIP, dan pada 2008-2009 masuk dalam jajaran pengurus DPC PDIP Kotamobagu.

“Setiap proses politik akan melahirkan ide-ide, melahirkan generasi baru,” ucap Adrianus, Selasa (15/4/2025).

Jauh sebelum namanya mentereng, dirinya pernah menjadi Satgas PDIP yang mendampingi tokoh nasional Benny Ramdhani

Ia mengakui, sosok Benny punya andil besar dalam membentuk karakter politiknya.

Waktu itu, Benny masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, dan dari sana Adrianus banyak belajar tentang dinamika kebijakan serta cara menjembatani aspirasi masyarakat.

Pada tahun 2014, Adrianus memberanikan diri mencalonkan diri di Pemilu Legislatif dan berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kotamobagu.

Saat itu, Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III.

Selang setahun kemudian, ia menjadi Wakil Ketua DPC PDIP Kotamobagu, lalu dipercaya sebagai Bendahara DPC PDIP Kotamobagu.

Loyalitasnya terhadap partai tak pernah goyah.

Di tengah dinamika internal PDIP pada 2024, ketika Ketua DPC sebelumnya memilih mencalonkan diri dari partai lain, Adrianus ditunjuk sebagai Plt Ketua DPC PDIP Kotamobagu.

Di tahun yang sama, ia juga ditetapkan sebagai Ketua DPRD Kota Kotamobagu.

SOSOK TOKOH: Adrianus Mokoginta, Ketua DPRD Kotamobagu
SOSOK TOKOH: Adrianus Mokoginta, Ketua DPRD Kotamobagu (Kolase Tribun Manado/Istimewa)

Baginya, PDIP adalah rumah ideologi yang telah ia yakini sejak awal.

“Pada waktu itu (di era reformasi) PDIP adalah partai yang sangat dekat dengan rakyat, dan itu sejalan dengan pemikiran saya. Jadi, tidak pernah terlintas untuk berpindah ke partai lain,” tegasnya.

Namun Adrianus bukan tipe politisi yang menjaga jarak dengan masyarakat.

Di balik kesibukannya sebagai pejabat publik, ia tetap aktif membangun relasi yang kuat dengan berbagai komunitas.

Ia akrab dengan komunitas motor vespa, pecinta alam, bahkan dikenal dekat dengan kalangan anak punk.

Karakter ramah dan mudah bergaul membuatnya diterima lintas generasi dan latar belakang.

“Politik akan menjadi pembelajaran dan mendewasakan kita. Dan akan memunculkan generasi yang unggul. Jangan hanya mau berada di zona nyaman,” ujar Adrianus.

Dirinya sering menyuarakan pentingnya keluar dari batas-batas mapan demi perubahan.

Dalam ranah keagamaan, Adrianus juga punya rekam jejak kuat.

Pada tahun 2005, ia menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama, dan kemudian dipercaya menjadi Ketua Satkorcab Banser NU Kotamobagu pada 2015.

Ini menjadi bukti lain bahwa dirinya menapaki jalan politik bukan sekadar untuk kekuasaan, tapi juga pelayanan sosial lintas ruang.

Ketika ditanya soal tantangan terbesar ke depan, Adrianus menyoroti bonus demografi yang akan dihadapi bangsa ini.

Ia berharap politisi masa kini tak hanya sibuk membangun citra, tapi juga berani mengambil keputusan penting demi kepentingan rakyat.

“Niatnya harus urusan rakyat. Kalau ada persoalan politik, jangan takut mengambil keputusan. Itu dinamikanya,” katanya.

Adrianus juga punya pesan tajam bagi mereka yang berasal dari keluarga politisi.

“Jangan pakai privilege keluarga, tapi kualitas diri yang ditonjolkan,” tuturnya.

Kalimat ini bukan sekadar retorika, sebab dirinya pun lahir dari keluarga politisi. 

Kakeknya, Abdullah Pit Cornelis Manoppo, adalah Ketua PNI pertama di Bolaang Mongondow dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD.

Kini, sebagai Ketua DPRD, Adrianus Mokoginta memegang amanah besar.

Tapi bagi dia, esensi dari jabatan bukanlah kekuasaan, melainkan kewajiban untuk membantu orang lain.

Spirit itu ia jaga, dari lorong-lorong politik lokal hingga persimpangan jalan rakyat yang terus berharap. (Dik)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved