Pariwisata di Sulut
Wisman Nanjing Tiongkok di Sulut, Terpukau Lumba-lumba Bunaken Manado, Kagum Tomohon dan Minahasa
Ratusan turis asal Nanjing, Tiongkok terpukau keindahan Tanah Minahasa.Mereka juga salut dengan keramahan warga Sulawesi Utara.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Dewangga Ardhiananta
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan turis asal Nanjing, Tiongkok terpukau keindahan Tanah Minahasa.
Mereka juga salut dengan keramahan warga Sulawesi Utara (Sulut).
Selama tiga hari berlibur, ratusan turis ini mengunjungi berbagai destinasi.
Hari pertama, Selasa 1 April 2025, rombongan turis ini mengunjungi Taman Nasional Bunaken, Manado.
Di sana mereka snorkeling.
Ada juga yang berani diving.

Namun yang spesial bagi mereka, dalam perjalanan ke Bunaken, mereka disambut lumba-lumba.
Kemunculan mamalia laut itu membuat para tamu dari Negeri Tirai Bambu ini terpukau.
Lumba-lumba menari.
Seolah menuntun para turis ini kepada keindahan bawah laut legendaris Bunaken.
Jika hari pertama di laut, hari kedua, para wisman ini tur ke dataran tinggi Minahasa.
Mereka disambut Tarian Maengket dan Tarian Katrili yang anggun di tengah Taman Kelong yang sarat bunga.
Bukit Doa Kelong juga disinggahi rombongan lima bis ini.
Para turis ini betah berlama-lama di Taman Kelong.
Cuaca Tomohon yang sejuk mereka suka.
Mereka foto-foto di berbagai sudut Taman Kelong dan Bukit Doa yang hijau, warna-warni kembang di mana-mana.
Selanjutnya mereka ke Danau Linouw di Desa Lahendong yang ikonik.
Air danau yang kerap berubah warna membuat para tetamu dari Asia Timur ini takjub.
Perjalanan rombongan di hari kedua berakhir di tempat wisata air panas Rano Reindang di Desa Leilem.
Disambut musim bambu klarinet, mereka kagum.
Panorama sungai yang dialiri air panas beraroma kuat belerang jadi daya tarik.
Ada yang berendam kaki untuk relaksasi, ada yang nekat mandi.
Ada yang terapi masker lumpur belerang.
Sesuatu yang unik bagi para turis ini membuat mereka berdecak.
"Air panas seperti ini tidak ada di sana (Nanjing)," kata Hong, satu di antara turis.
Sebelum kembali ke Manado, tidak lupa mereka membeli aneka penganan produk UMKM lokal.
Pada hari ketiga, sebagian besar free program.
Ada yang menyempatkan wisata budaya ke Museum Provinsi Sulawesi Utara dan mengunjungi Pecinan Manado.
Mereka kagum pada kawasan yang punya empat klenteng berdekatan.
Satu di antaranya, Klenteng Ban Hing Kiong (NHK), salah satu tempat ibadah umat Tri Dharma tertua di Indonesia.
Sebagian turis ini juga nekat ke Pulau Lihaga di Likupang.
Mengabadikan momen di pulau eksotis berpasir putih dengan air laut sebening kaca.
Selama empat hari tiga malam di Manado, lidah para turis ini dimanjakan dengan berbagai kuliner khas. Terutama aneka hasil laut yang segar.
Pada hari ketiga, sebagian besar memanfaatkan free program mereka berwisata kuliner di Kawasan Megamas yang identik dengan berbagai makanan.
Termasuk menu non halal jadi favorit para turis ini.
Operator Wisata Manado Pesona Nusantara memastikan ini bukan yang pertama.
Pihaknya bersama TransNusa komitmen mendatangkan ratusan wisman Nanjing ke Manado secara berkala.
Setiap lima hari sekali.
Rute Nanjing-Manado prospektif karena terkoneksi juga dengan Bali.
"Kami menargetkan bisa mendatangkan lebih banyak turis ke Manado.
Bukan cuma Nanjing, kami membiding Shenzhen dan Fuzhou," kata Lian Zhiyi dari China Travel Company.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Judisthira Siwu mengungkapkan harapan agar bisa lebih banyak wisman Tiongkok yang datang.
"Banyak turis, tentu banyak dampak positif.
Ada dorongan bagi ekonomi lokal kota ini.
Kami tentu siap bersinergi dengan Pemprov Sulawesi Utara demi memajukan pariwisata," ujar Judisthira.
(TribunManado.co.id/Ndo)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.