Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2025

Berikut 3 Langkah Membayar Fidyah, Simak Juga Besarannya

Fidyah merupakan salah satu bentuk kompensasi dalam ajaran Islam bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Editor: Alpen Martinus
Tribun Jabar
FIDYAH: Membayar Fidyah puasa Ramadhan 2025 kali ini ternyata ada kriteria, waktu dan penjelasan cara membayarnya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Puasa tinggal sehari saja, ada yang berhasil menjalankan ibadah puasa 30 hari penuh, namun ada juga yang tidak.

Banyak alasannya, biasanya lantaran sakit, halangan, atau beberapa kondisi lainnya.

Namun tak perlu khawatir, untuk yang tidak mampu menjalankan puasa bisa menggantinya dengan membayar Fidyah.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa 30 Ramadan 1446 H di Manado, Sulawesi Utara

Biasanya membayar Fidyah Puasa dengan beras dalam ajaran Islam.

Namun sebaiknya tidak berpuasa saat benar-benar tidak mampu.

Cara pembayarannya pun tidak susah.

Fidyah merupakan salah satu bentuk kompensasi dalam ajaran Islam bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Salah satu cara untuk membayar fidyah puasa adalah dengan menggunakan beras. 

Berikut adalah penjelasan mengenai fidyah puasa dan cara pembayarannya.

Apa itu Fidyah?

Fidyah adalah pembayaran yang diwajibkan bagi umat Islam yang tidak mampu berpuasa, baik karena sakit, hamil, menyusui, atau alasan lainnya.

Dalam hal ini, fidyah bertujuan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Siapa yang Wajib Membayar Fidyah?

Umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa Ramadhan karena alasan yang syar'i diwajibkan untuk membayar fidiah.

Seperti karena sakit yang mengancam nyawa, kehamilan, atau menyusui.

Bagaimana Cara Membayar Fidyah dengan Beras?
 
Pembayaran fidiah dapat dilakukan dengan memberikan beras kepada orang yang membutuhkan.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Menentukan Jumlah Fidyah: Setiap hari yang tidak dipuasa, seseorang harus membayar fidyah.

Jumlah yang umum ditetapkan merujuk pada baznas.go.id adalah 1,5 kilogram (Kg) kepada 7 orang miskin.

Hal ini menurut pendapat ulama Hanafiyah.
 
Di sisi lain, ulama lain bisa mempunyai pendapat berbeda.

Imam Malik dan Imam As-Syafi’i mengatakan bahwa fidyah yang harus dibayarkan adalah sebesar 1 mud atau sekitar 0,75 kg. 

Namun, hal ini berlaku untuk gandum.

Contohnya jika seseorang memiliki kewajiban mengganti puasa selama 7 hari, maka langkahnya adalah memberikan 1,5 kilogram beras kepada tujuh orang miskin.

Lalu menyiapkan hidangan makanan dengan jumlah yang setara dengan fidyah yang harus dibayarkannya.

Kemudian, mengundang orang-orang miskin untuk makan bersama dan memberikan mereka makan hingga kenyang.

Sebagai contoh, jika seorang Muslim memiliki hutang puasa selama 10 hari, maka langkahnya adalah memberi makan 10 orang tersebut sampai kenyang.

Lebih baik lagi jika hidangan tersebut dilengkapi dengan lauk-pauk seperti daging dan lainnya.

2. Mencari Penerima: Fidyah dapat disalurkan kepada fakir miskin atau mereka yang membutuhkan.

3. Menyalurkan Beras: Setelah menentukan jumlah dan penerima, beras dapat diserahkan langsung kepada mereka atau melalui lembaga yang tepercaya.

Mengapa Bayar Fidyah dengan Beras?

Pembayaran fidiah dengan beras memiliki makna sosial yang dalam.

Selain memenuhi kewajiban agama, hal ini juga membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.

Membayar fidyah puasa dengan beras adalah salah satu cara yang dianjurkan dalam ajaran Islam.

Dengan memahami siapa yang wajib membayar dan bagaimana cara melakukannya, umat Islam dapat menjalankan kewajiban ini dengan baik.

Fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial yang harus dijunjung tinggi.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved