Waspada! 2 Siklon Tropis Muncul di Sekitar Indonesia Jelang Idul Fitri 2025, BMKG Ungkap Dampaknya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait munculnya dua siklon tropis yang berada di sekitar wilayah Indonesia. 

Siklon tropis ini diperkirakan dapat mempengaruhi cuaca di beberapa daerah, terutama menjelang puncak mudik Lebaran.

BMKG menjelaskan bahwa kedua siklon tropis tersebut berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah, khususnya di kawasan laut dan pesisir.

Baca juga: Cuaca Manado Sulawesi Utara Malam Ini Sabtu 29 Maret 2025, BMKG: Daerah Pusat Kota Berpotensi Hujan

Meskipun posisi siklon-siklon tersebut tidak langsung berada di Indonesia, namun dampaknya dapat dirasakan di beberapa daerah, terutama yang berdekatan dengan jalur pergerakan siklon.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di wilayah pesisir dan jalur laut, karena dampak dari kedua siklon ini dapat menimbulkan gangguan cuaca yang signifikan," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan persnya.

BMKG juga menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kedua siklon tropis tersebut dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika ada perubahan signifikan yang dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat, khususnya yang terkait dengan transportasi dan perjalanan mudik.

Selain itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti informasi terbaru dan arahan dari pihak berwenang terkait potensi cuaca ekstrem di sekitar wilayah mereka selama periode perayaan Idul Fitri, guna memastikan keselamatan dan kenyamanan saat merayakan hari raya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi siklon tropis Dianne dan Courtney di sekitar wilayah Indonesia, Sabtu (29/3/2025) pukul 07.00 WIB.

Dua siklon tropis tersebut muncul menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, siklon tropis Dianne berada di daratan Australia barat sekitar 710 kilometer sebelah selatan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Sistem tersebut mengarah ke selatan dengan kecepatan 7 knots atau sekitar 13 kilometer per jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu, siklon tropis Courtney terdeteksi di Samudra Hindia barat daya Banten yang berjarak 1.900 kilometer sebelah barat daya Bengkulu.

“Arah gerak barat, kecepatan 12 knots (22 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia,” ujar Andri dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).

Lalu, apa dampak siklon tropis Dianne dan Courtney bagi wilayah Indonesia?

Dampak siklon tropis Dianne

Andri menjelaskan, siklon tropis Dianne memiliki kekuatan 35 knots atau sekitar 55 kilometer per jam, tekanan 993 hPa, dan masuk kategori low pressure.

Siklon tropis yang masuk kategori low pressure artinya memiliki intensitas kecepatan angin 15-34 atau sekitar 28-62 kilometer per jam.

Dalam 24 jam ke depan hingga Minggu (30/3/2025) pukul 07.00 WIB, siklon tropis Dianne diperkirakan berada di daratan Australia barat yang berjarak 900 kilometer sebelah selatan Rote.

Arah gerak sistem tersebut masih mengarah ke selatan dengan kecepatan 9 knots atau sekitar 17 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.

“Kecepatan angin maksimum siklon tropis Dianne melemah dalam 24 jam ke depan dalam kategori L (low pressure) dengan pergerakan ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia. Info siklon tropis ini merupakan info terakhir dikarenakan sistem telah punah,” ujar Andri.

Meski tidak masuk wilayah Indonesia, siklon tropis Dianne memberikan dampak tidak langsung hingga Minggu (30/3/2025) pukul 07.00 WIB.

Dampak yang ditimbulkan adalah:

• Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT
• Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (Moderate Sea) di Perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu bagian utara, dan Laut Arafuru bagian barat
• Tinggi gelombang 2,5-4,0 m (Rough Sea) di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Bali-NTB-NTT, Perairan selatan Pulau Sumba, Perairan selatan Pulau Sabu, dan Perairan Kupang-Pulau Rote.

Dampak siklon tropis Courtney

Sementara itu, siklon tropis Courtney diprediksi berada di Samudra Hindia barat daya Banten sekitar 2.340 kilometer sebelah barat daya Bengkulu hingga Minggu (30/3/2025).

Siklon tropis Courtney diprediksi bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 10 knots atau 19 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.

Kekuatan sistem tersebut diprediksi mencapai 90 knots atau 165 kilometer per jam dan tekanan 952 hPa dalam 24 jam ke depan.

“Kecepatan angin maksimum siklon tropis Courtney melemah dalam 24 jam ke depan namun masih dalam kategori 4 (empat) dengan pergerakan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia,” jelas Andri.

“Info siklon tropis ini merupakan info terakhir dikarenakan sistem akan keluar dari wilayah monitoring TCWC Jakarta,” tambahnya.

Berdasarkan laporan BMKG, siklon tropis Courtney memberikan dampak tidak langsung hingga Minggu (30/3/2025) pukul 07.00 WIB.

Dampak yang ditimbulkan berupa:

• Tinggi gelombang 1,25-2,5 m (Moderate Sea) di Samudra Hindia barat Sumatera, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue-Nias hingga Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, dan perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah--Daerah Istimewa Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini