Hikmah Islam
Obat Hati Ada Lima Perkara, Ajaran Ibrahim Al Khawwash, Tokoh Sufi yang Kuat Tawakalnya
Tokoh Sufi bernama Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Ismail Al Khawwash, atau Ibrahim Al Khawwash.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kita mungkin tidak asing lagi dengan kalimat Obat Hati Ada Lima Perkara.
Sebab kalimat tersebut kerap kita dengarkan dalam lagu reliji yang dinyanyikan oleh Aunur Rofiq Lil Firdaus atau Opick.
Namun tahukah anda, bahwa ini adalah ajaran dari seorang sufi besar yang ketokohannya termaktub dalam kitab Risalah Qusyairiyah (Induk Ilmu Tasauf) karangan seorang ulama besar Abu al- Qasim al-Qusyairi.
Tokoh sufi tersebut yakni, Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Ismail Al Khawwash, atau Ibrahim Al Khawwash.
Dia merupakan sufi yang dikenal sangat kuat tawakal dan riyadhahnya.
Dikutip dari kitab Risalah Qusyairiya Ibrahim Al Khawwash wafat pada tahun 291 H/904 M.
Imam Al Qusyairi tidak menyebutkan di mana dan kapan Ibrahim Al Khawwash lahir.
Tapi Imam Al Qusyairi menyebut, Ibrahim Al Khawwash hidup sezaman dengan AlJunaid dan An-Nuri.
Ia wafat di Ar-Ray karena menderita sakit perut
Berikut di antara ajaran Ibrahim Al Khawwash
1 . Orang alim bukanlah orang yang banyak menyampaikan ilmu.
Melainkan orang yang mengikuti ilmu dan mengamalkannya serta mengikuti sunnah-sunnah Nabi Saw walaupun sedikit pengetahuannya.
2. Obat hati ada lima:
- Membaca Al Quran dengan merenungkan isinya.
- Mengosongkan perut (berpuasa)
- Bangun malam
- Munajat di waktu sahur (sebelum subuh)
- Berkumpul dengan orang saleh.
Tentang Sufi
Kaum Sufi adalah istilah untuk menyebut para pelaku spiritual di dunia Islam.
Mereka adalah orang-orang yang menjauhi kesenangan dunia demi untuk meraih cinta Allah SWT.
Kehidupan mereka adalah kesungguhan dalam beribadah.
Iman mereka kokoh tak tergoyahkan, dan mereka selalu bertakwa kepada Allah.
Mereka senantiasa menjaga kesucian hati dan pikiran, menjaga kemuliaan akhlak dan sangat berhati-hati dalam pergaulan.
Setiap amal soleh yang mereka kerjakan hanya semata-mata untuk Allah.
Meskipun istilah Sufi baru dikenal setelah era zaman Nabi Muhammad dan para sahabat, namun para sufi diyakini adalah orang-orang yang mendalami serta mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Di mana, generasi Islam awal, terutama para tokoh yang mendapatkan pemahaman Islam langsung dari Nabi Muhammad SAW disebut sebagai para Sahabat Nabi.
Sesudah mereka, tokoh-tokoh yang memiliki pemahaman Islam yang mendalam disebut Tabiin.
Tabiin adalah orang yang mendapat pemahaman Islam dari para Sahabat Nabi.
Selanjutnya setelah generasi Tabiin, disebut atba'ut tabi'in. Atau tokoh-tokoh Islam yang mendapatkan pemahaman Islam atau belajar dari para Tabiin.
Setelah generasi ini, terdapat perbedaan di kalangan komunitas-komunitas ahli Ilmu Islam.
Masing-masing komunitas memiliki orang-orang yang dianggap Zuhhad (ahli zuhud) dan Ubbad (ahli ibadah).
Zuhhad adalah orang-orang yang menghindari dunia beserta kemegahan, harta benda, dan pangkat duniawi.
Sementara Ubbad adalah orang-orang yang seluruh amal ibadahnya hanya diusahakannya untuk Allah semata-mata.
Orang-orang yang Zuhud dan Ahli Ibadah ini berusaha untuk berpaling dari dunia dan keinginan-keinginan selain Allah, termasuk keinginan untuk menikmati keindahan Surga.
Di kemudian hari, muncullah istilah baru untuk menyebut tokoh-tokoh yang Zuhud dan Ahli Ibadah ini, istilah tersebut adalah Kaum Sufi.
Sedangkan pemahaman spiritual Islam mereka disebut sebagai Tasauf.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.