Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PETI Bolsel

Aktivitas PETI di Bolsel Sulut Diduga Dibackup Anggota TNI, Kodam Merdeka Sebut Pesanan Perusahaan

Dari penuturan warga, seorang pengusaha bernama Ko Elo diduga menjadi cukong dari aktivitas PETI di Tobayagan, Bolsel, Sulawesi Utara.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Warga
TNI - Oknum anggota Kodam XIII Merdeka yang diduga membackup tambang emas Ilegal di Kilo 12, Desa Dumagin, Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut). Minggu (23/3/2025) Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII Merdeka Kolonel Infantri Daniel Lalawi ketika dihubungi menegaskan anggota TNI dilarang terlibat segala aktivitas ilegal. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI -- Tambang emas ilegal di Kilo 12, Desa Dumagin, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), kembali beraktivitas.

Dari penuturan warga, seorang pengusaha bernama Ko Elo diduga menjadi cukong dari aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Tobayagan tersebut.

Tak hanya itu, menurut salah satu warga berinisial SP, aktivitas PETI di Kilo 12 Tobayagan Bolsel juga diduga dibackup oleh anggota Kodam XIII Merdeka.

"Ada anggota TNI yang backup. Mereka dari Kodam XIII Merdeka," kata sumber tersebut, Minggu 23 Maret 2025. 

Sumber menuturkan, anggota TNI tersebut mengawal alat berat yang diduga milik cukong bernama Ko Elo. 

"Mereka mengawal alat berat untuk naik ke lokasi tambang," katanya.

"Alat berat itu milik Ko Elo," ungkapnya lagi. 

Ia berharap pihak kepolisian dan pemerintah setempat tak tinggal diam atas aksi perusakan hutan melalui PETI tersebut.

"Kami harap aktivitas ini dapat ditindak tegas. Karena bencana seperti banjir yang terjadi itu kami yang rasakan," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII Merdeka Kolonel Infantri Daniel Lalawi ketika dihubungi menegaskan anggota TNI dilarang terlibat segala aktivitas ilegal.

"Setahu saya kami TNI dilarang terlibat hal-hal ilegal, termasuk PETI," tegasnya. 

Perwira tiga melati ini mengatakan para anggota TNI yang ada di lokasi tersebut bukanlah mengawal alat berat ilegal.

"Saya sudah cek. Tapi itu dari perusahaan," ungkapnya.

"Bukan ilegal, tapi itu permintaan dari perusahaan untuk dikawal ke lokasi tambang," tegas dia. 

Dirinya meminta agar warga melaporkan bilamana ada anggota Kodam XIII Merdeka yang terlibat dalam praktek ilegal.

"Laporkan saja. Karena hal itu dilarang," tandas dia. (Tribun Manado/Nielton Durado)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>


 
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved